Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan bahwa prajurit TNI berupaya mempertahankan aset negara yang harus dilindungi, termasuk di Kabumen, Jawa Tengah, yang ditegaskan terkait keamanan negara.

"Berdasarkan laporan dari Pangdam IV/Diponegoro, upaya mempertahankan aset negara di Kabumen sudah sesuai dengan prosedur," kata Panglima TNI menjelang rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Panglima TNI menjelaskan, di wilayah lahan yang terjadi konflik dengan masyarakat, prajurit TNI berusaha mempertahankan keamanan, apalagi di lokasi tersebut ada gudang amunisi, jangan sampai masyarakat menyerang ke dalam.

Namun, upaya mempertahankan keamanan tersebut, kata dia, dengan cara pencegahan sesuai prosedur yang berlaku yakni secara bertahap.

"Kita sangat berharap prosedur dilakukan secara benar dan tidak menimbulkan korban yang tidak diharapkan," ucapnya.

Ditanya soal agenda yang akan disampaikan kepada Komisi I DPR RI, Panglima TNI mengatakan, Komisi I DPR RI meminta TNI menjelaskan soal insiden di Kebumen, Jawa Tengah, antara prajurit TNI dan masyarakat.

Pada rapat kerja hari ini, kata dia, TNI akan menjelaskan soal riwayat tanah yang menjadi konflik di Kebumen, Jawa Tengah, statusnya bagaimana.

"Sebelumnya, kita meminta penjelasan dari Pangdam IV/Diponegoro, dan hari ini didiskusikan dengan Komisi I DPR RI untuk mencari solusi bersama," paparnya.

Panglima menambahkan, setelah rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, TNI akan memutuskan langkah-langkah apa yang akan dilakukan ke depan, agar persoalan ini bisa segera selesai.

Insiden antara masyarakat dan prajurit TNI terjadi di Pantai Urutsewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Sabtu (16/4), terkait klaim kepemilikan tanah yang menyebabkan beberapa orang petani mengalami luka.

Menyikapi insiden tersebut, polisi sudah meminta keterangan sejumlah anggota masyarakat dan telah menetapkan enam orang tersangka dari masyarakat.

(R024/C004)