Kementerian BUMN dinilai mampu lakukan transformasi dan berdaya saing
1 Desember 2021 17:18 WIB
Ilustrasi - Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN dinilai sukses dalam melakukan transformasi untuk meningkatkan profesionalitas dan mengubah perusahaan-perusahaan BUMN menjadi berdaya saing di tingkat nasional maupun global.
Founder Monday Media Group Muchlas Rowi dalam webinar di Jakarta, Rabu, mengatakan salah satu upaya transformasi itu adalah melakukan restrukturisasi dengan memangkas perusahaan BUMN dari 142 menjadi 107 perusahaan.
Selain itu, Kementerian BUMN juga mencanangkan AKHLAK sebagai core value BUMN untuk transformasi human capital dan meningkatkan daya saing BUMN agar menjadi pemain global serta sebagai pabrik talenta bukan pabrik wacana.
"Paling tidak ini terlihat dari laba bersih konsolidasi BUMN pada Kuartal III tahun 2021 yang mencapai Rp61 triliun. Bandingkan dengan raihan laba bersih konsolidasi BUMN tahun sebelumnya yang hanya Rp13 triliun," tambah Komisaris Independen PT Jamkrindo ini.
Komisaris Independen PT Semen Baturaja Endang Tirtana ikut menyoroti bahwa kesuksesan transformasi BUMN adalah karena adanya kepemimpinan yang kuat dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut dia, transformasi tidak akan berjalan jika tidak ada political will dan kesungguhan yang kuat karena upaya restrukturisasi dengan merampingkan struktur sejumlah perusahaan BUMN tidak mudah dilakukan dan bisa menimbulkan resistensi.
"Makanya tidak heran jika Erick Thohir banyak mendapat kritik tuduhan dari pihak tertentu karena adanya upaya restrukturisasi. Karena ini sebelumnya sudah kronis di dalam tubuh BUMN, lalu datang Erick Thohir, dengan strong leadership lalu mengubah itu semua," kata Endang.
Menurut dia, langkah transformasi dengan merampingkan struktur di BUMN itu juga dalam rangka mendorong agar perusahaan pelat merah itu lebih akuntabel, transparan, dan profesional.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim juga memaparkan kunci sukses dalam melaksanakan restrukturisasi perusahaan yaitu adanya sistem perubahan yang jelas serta penguatan sumber daya manusia, yang keduanya dijembatani melalui digitalisasi.
Menurut Silmy, peran digitalisasi ini penting untuk transparansi dan pengambilan keputusan bagi pimpinan karena dalam jangka menengah panjang bisa berdampak positif terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan.
"Selanjutnya, efisiensi digitalisasi akan membantu memberikan informasi-informasi dan hal-hal yang kaitannya dengan ruang untuk terjadinya optimalisasi. Apakah itu dalam penggunaan bahan baku, SDM, operasional dan lain sebagainya," kata Silmy Karim.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menambahkan Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam mendorong ekonomi berkelanjutan, seperti kurangnya tenaga kerja terdidik serta rendahnya produktivitas.
Oleh karena itu, pembangunan harus dilakukan secara merata di seluruh Indonesia, termasuk dengan mendorong pemindahan ibukota agar tercipta pembangunan sumber daya manusia maupun infrastruktur secara berkelanjutan.
Dengan kondisi itu, Arya mengungkapkan bahwa BUMN dapat berperan sebagai value creator dan agent of development dalam mengembangkan sektor strategis yang menjadi penunjang sepertiga dari perekonomian nasional.
Menurut dia, peran strategis BUMN terlihat dalam pembangunan infrastruktur yang tidak dilirik oleh swasta. Padahal infrastruktur yang menguntungkan dalam jangka panjang dan menunjang iklim investasi sangat diperlukan.
Baca juga: Manfaatkan demografi, BUMN dorong transformasi human capital
Baca juga: Erick Thohir tak menutup kemungkinan kembali rampingkan BUMN
Baca juga: Angan-angan Jokowi tentang BUMN yang lebih maju
Founder Monday Media Group Muchlas Rowi dalam webinar di Jakarta, Rabu, mengatakan salah satu upaya transformasi itu adalah melakukan restrukturisasi dengan memangkas perusahaan BUMN dari 142 menjadi 107 perusahaan.
Selain itu, Kementerian BUMN juga mencanangkan AKHLAK sebagai core value BUMN untuk transformasi human capital dan meningkatkan daya saing BUMN agar menjadi pemain global serta sebagai pabrik talenta bukan pabrik wacana.
"Paling tidak ini terlihat dari laba bersih konsolidasi BUMN pada Kuartal III tahun 2021 yang mencapai Rp61 triliun. Bandingkan dengan raihan laba bersih konsolidasi BUMN tahun sebelumnya yang hanya Rp13 triliun," tambah Komisaris Independen PT Jamkrindo ini.
Komisaris Independen PT Semen Baturaja Endang Tirtana ikut menyoroti bahwa kesuksesan transformasi BUMN adalah karena adanya kepemimpinan yang kuat dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut dia, transformasi tidak akan berjalan jika tidak ada political will dan kesungguhan yang kuat karena upaya restrukturisasi dengan merampingkan struktur sejumlah perusahaan BUMN tidak mudah dilakukan dan bisa menimbulkan resistensi.
"Makanya tidak heran jika Erick Thohir banyak mendapat kritik tuduhan dari pihak tertentu karena adanya upaya restrukturisasi. Karena ini sebelumnya sudah kronis di dalam tubuh BUMN, lalu datang Erick Thohir, dengan strong leadership lalu mengubah itu semua," kata Endang.
Menurut dia, langkah transformasi dengan merampingkan struktur di BUMN itu juga dalam rangka mendorong agar perusahaan pelat merah itu lebih akuntabel, transparan, dan profesional.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim juga memaparkan kunci sukses dalam melaksanakan restrukturisasi perusahaan yaitu adanya sistem perubahan yang jelas serta penguatan sumber daya manusia, yang keduanya dijembatani melalui digitalisasi.
Menurut Silmy, peran digitalisasi ini penting untuk transparansi dan pengambilan keputusan bagi pimpinan karena dalam jangka menengah panjang bisa berdampak positif terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan.
"Selanjutnya, efisiensi digitalisasi akan membantu memberikan informasi-informasi dan hal-hal yang kaitannya dengan ruang untuk terjadinya optimalisasi. Apakah itu dalam penggunaan bahan baku, SDM, operasional dan lain sebagainya," kata Silmy Karim.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menambahkan Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam mendorong ekonomi berkelanjutan, seperti kurangnya tenaga kerja terdidik serta rendahnya produktivitas.
Oleh karena itu, pembangunan harus dilakukan secara merata di seluruh Indonesia, termasuk dengan mendorong pemindahan ibukota agar tercipta pembangunan sumber daya manusia maupun infrastruktur secara berkelanjutan.
Dengan kondisi itu, Arya mengungkapkan bahwa BUMN dapat berperan sebagai value creator dan agent of development dalam mengembangkan sektor strategis yang menjadi penunjang sepertiga dari perekonomian nasional.
Menurut dia, peran strategis BUMN terlihat dalam pembangunan infrastruktur yang tidak dilirik oleh swasta. Padahal infrastruktur yang menguntungkan dalam jangka panjang dan menunjang iklim investasi sangat diperlukan.
Baca juga: Manfaatkan demografi, BUMN dorong transformasi human capital
Baca juga: Erick Thohir tak menutup kemungkinan kembali rampingkan BUMN
Baca juga: Angan-angan Jokowi tentang BUMN yang lebih maju
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: