Menteri Bahlil minta buruh berjiwa besar soal penetapan UMP
1 Desember 2021 15:41 WIB
Buruh membentangkan poster saat berunjuk rasa di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/11/2021). Mereka menuntut perbaikan Upah Minimum Provinsi (UMP). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta buruh berjiwa besar terkait penetapan upah minimum provinsi (UMP) 2022.
Bahlil mengungkapkan pandemi telah melanda Indonesia sejak tahun lalu, di mana pengusaha pun mendapatkan dampak yang cukup berat selama satu setengah tahun terakhir.
"Ini ibarat mobil, perusahaan-perusahaan ini baru lari pemanasan, baru ganti oli, tiba-tiba dikasih beban yang tinggi. Ini bisa-bisa mobilnya masuk got," katanya dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu.
Sebagai mantan pengusaha, ia menyebutkan pengusaha tak selalu berpikir untuk bisa mendapatkan keuntungan semata, tapi juga upaya untuk menjaga keberlangsungan usahanya.
"Karena kalau dia tidak punya kemampuan untuk bayar pegawainya, ya perusahaan itu tutup," katanya.
Dari sisi buruh, sebagai mantan karyawan, Bahlil juga meminta para buruh agar bisa berjiwa besar menanggapi keputusan penetapan UMP 2022.
"Teman-teman buruh yang saya hormati, karena saya dulu juga pernah jadi karyawan, saya menghormati mereka. Tapi kita harus ada pada titik tengah. Yang penting mereka juga bisa dapat gaji, tetapi usahanya juga jangan dikasih beban yang terlalu tinggi juga. Kasihan ini mereka," katanya.
Menurut Bahlil, meski pemulihan ekonomi mulai terjadi, kondisi berat masih dirasakan para pengusaha.
"Mereka ini punya kredit refinancing terus. Bunganya saja dibayar, sebagian pokok tidak bisa dibayar. Kalau ditambah beban lagi nanti lama-lama perusahaan tutup terus kita semua bubar. Sekarang kita pilih, tahan sedikit tapi perusahaan selamat atau kita paksain perusahaan bubar dan kita tidak dapat apa-apa," pungkas Bahlil.
Baca juga: Apindo: Aturan upah minimum tetap berlaku meski ada putusan MK
Baca juga: Kemnaker: Penetapan UMP 2022 mengacu aturan pengupahan yang berlaku
Baca juga: Upah Minimum Kabupaten Tangerang naik 10 persen
Bahlil mengungkapkan pandemi telah melanda Indonesia sejak tahun lalu, di mana pengusaha pun mendapatkan dampak yang cukup berat selama satu setengah tahun terakhir.
"Ini ibarat mobil, perusahaan-perusahaan ini baru lari pemanasan, baru ganti oli, tiba-tiba dikasih beban yang tinggi. Ini bisa-bisa mobilnya masuk got," katanya dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu.
Sebagai mantan pengusaha, ia menyebutkan pengusaha tak selalu berpikir untuk bisa mendapatkan keuntungan semata, tapi juga upaya untuk menjaga keberlangsungan usahanya.
"Karena kalau dia tidak punya kemampuan untuk bayar pegawainya, ya perusahaan itu tutup," katanya.
Dari sisi buruh, sebagai mantan karyawan, Bahlil juga meminta para buruh agar bisa berjiwa besar menanggapi keputusan penetapan UMP 2022.
"Teman-teman buruh yang saya hormati, karena saya dulu juga pernah jadi karyawan, saya menghormati mereka. Tapi kita harus ada pada titik tengah. Yang penting mereka juga bisa dapat gaji, tetapi usahanya juga jangan dikasih beban yang terlalu tinggi juga. Kasihan ini mereka," katanya.
Menurut Bahlil, meski pemulihan ekonomi mulai terjadi, kondisi berat masih dirasakan para pengusaha.
"Mereka ini punya kredit refinancing terus. Bunganya saja dibayar, sebagian pokok tidak bisa dibayar. Kalau ditambah beban lagi nanti lama-lama perusahaan tutup terus kita semua bubar. Sekarang kita pilih, tahan sedikit tapi perusahaan selamat atau kita paksain perusahaan bubar dan kita tidak dapat apa-apa," pungkas Bahlil.
Baca juga: Apindo: Aturan upah minimum tetap berlaku meski ada putusan MK
Baca juga: Kemnaker: Penetapan UMP 2022 mengacu aturan pengupahan yang berlaku
Baca juga: Upah Minimum Kabupaten Tangerang naik 10 persen
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: