Singapura (ANTARA News) - Harga minyak menguat di perdagangan Asia Senin karena ketegangan masih berlanjut di Libya, Suriah dan juga Yaman, yang meningkatkan kekhawatiran seputar gangguan pasokan di Timur Tengah dan juga kawasan Afrika Utara.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet pengiriman Juni naik 52 sen ke posisi 112,81 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni naik 54 sen menjadi 124,53 dolar AS.

"Ketegangan di Suriah dan juga Yaman masih terus berlanjut hingga akhir pekan dan para pedagang khawatir seputar hambatan pasokan," kata Ong Yi Ling, analis investasi untuk Phillip Futures di Singapura.

Di Libya, negara produsen minyak, kantor pemimpin Libya Muamar Gaddafi di kompleks kediamannya yang luas di Tripoli hancur dalam satu serangan udara NATO, Senin pagi, kata seorang wartawan AFP.

Seorang pejabat Libya yang menyertai wartawan ke lokasi kejadian mengatakan 45 orang cedera, 15 luka parah, dalam pemboman tersebut. Sebuah ruang pertemuan yang menghadap ke kantor Gaddafi rusak parah dalam ledakan tersebut. Setelah ledakan tersebut, tiga stasiun televisi Libya sempat tak mengudara.

Sementara di Suriah, tentara keamanan telah menangkap para demonstran dalam dua hari selama akhir pekan, sementara pecah bentrokan baru antara kelompok suku dengan tentara `Republican Guard` di provinsi sebelah selatan Yaman, Lahij.
(S004/A023)