Lima Kapal Vietnam Ditangkap Saat Curi Ikan
24 April 2011 22:44 WIB
Empat kapal berbendera Vietnam yang diamankan, bersandar di dermaga Stasiun Pengawasan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP), Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Minggu (24/4). (ANTARA/Jessica Wuysang)
Pontianak (ANTARA News) - Lima unit kapal motor milik Nelayan Vietnam ditangkap Kapal Patroli Hiu 004 dan 010 milik Kementrian Kelautan dan Perikanan saat mencuri ikan di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Perairan Natuna.
Kepala Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) Pontianak, Bambang Nugroho di Pontianak, Minggu, mengatakan KM Vietnam itu diamankan setelah tertangkap tangan sedang mencuri ikan di perairan Indonesia serta menggunakan pukat trawl.
"Dari lima KM Vietnam itu, satu kapal digunakan untuk membawa sebanyak 45 anak buah kapal ke negaranya, sementara empat unit lainnya dibawa ke Pelabuhan P2SDKP Pontianak untuk diproses hukum," katanya.
Ia menjelaskan, tindakan tersebut dilakukan karena yang dijadikan tersangka hanya nakhodanya sementara ABK biasanya tidak serta untuk mengurangi penumpukan tahanan dengan kasus pencurian ikan di tempat penampungan sementara milik P2SDKP Pontianak.
"Kini empat unit KM nelayan dan empat orang nakhoda diamankan di pelabuhan P2SDKP untuk menjalani proses hukum selanjutnya," kata Bambang.
KM Vietnam itu ditangkap pada Selasa (19/4) dan baru hari ini sampai di Pelabuhan P2SDKP Pontianak bersama Kapal Patroli Hiu 004 dan 010.
Adapun KM Vietnam tersebut, yakni KM BV 0278 TS dan BV 95163 dengan jumlah ikan seberat 543 kilogram, KM BV 5288 dan BV 0888 TS dengan jumlah ikan 200 kilogram.
Keempat nakhoda itu diancam pasal 5 ayat (1) huruf a, pasal 9 Jo pasal 85, 26 ayat (1) Jo pasal 92 pasal 27 ayat (2) Jo pasal 93 (2) Undang-undang No. 49/2009 tentang Perubahan atas UU No. 31/2004 tentang Perikanan.
Data KKP, ada tiga wilayah perairan Indonesia yang menjadi primadona pencurian ikan bagi nelayan-nelayan asing karena kaya akan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, yaitu perairan Natuna, perairan Arapura, dan perairan Utara Sulut.(*)
(U.A057/M027)
Kepala Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) Pontianak, Bambang Nugroho di Pontianak, Minggu, mengatakan KM Vietnam itu diamankan setelah tertangkap tangan sedang mencuri ikan di perairan Indonesia serta menggunakan pukat trawl.
"Dari lima KM Vietnam itu, satu kapal digunakan untuk membawa sebanyak 45 anak buah kapal ke negaranya, sementara empat unit lainnya dibawa ke Pelabuhan P2SDKP Pontianak untuk diproses hukum," katanya.
Ia menjelaskan, tindakan tersebut dilakukan karena yang dijadikan tersangka hanya nakhodanya sementara ABK biasanya tidak serta untuk mengurangi penumpukan tahanan dengan kasus pencurian ikan di tempat penampungan sementara milik P2SDKP Pontianak.
"Kini empat unit KM nelayan dan empat orang nakhoda diamankan di pelabuhan P2SDKP untuk menjalani proses hukum selanjutnya," kata Bambang.
KM Vietnam itu ditangkap pada Selasa (19/4) dan baru hari ini sampai di Pelabuhan P2SDKP Pontianak bersama Kapal Patroli Hiu 004 dan 010.
Adapun KM Vietnam tersebut, yakni KM BV 0278 TS dan BV 95163 dengan jumlah ikan seberat 543 kilogram, KM BV 5288 dan BV 0888 TS dengan jumlah ikan 200 kilogram.
Keempat nakhoda itu diancam pasal 5 ayat (1) huruf a, pasal 9 Jo pasal 85, 26 ayat (1) Jo pasal 92 pasal 27 ayat (2) Jo pasal 93 (2) Undang-undang No. 49/2009 tentang Perubahan atas UU No. 31/2004 tentang Perikanan.
Data KKP, ada tiga wilayah perairan Indonesia yang menjadi primadona pencurian ikan bagi nelayan-nelayan asing karena kaya akan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, yaitu perairan Natuna, perairan Arapura, dan perairan Utara Sulut.(*)
(U.A057/M027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: