"Menuju ketahanan kesehatan dan pangan Indonesia yang tangguh dan mandiri melalui peningkatan kualitas dan produktivitas riset dan inovasi bidang kesehatan dan pangan menjadi komitmen dan arah kami dalam penguatan tugas dan peran BRIN menyukseskan pembangunan nasional," kata Pelaksana tugas Kepala OR PPT BRIN Dadan M Nurjaman dalam acara virtual Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan OR PPT tetap fokus untuk menuntaskan kegiatan riset dan inovasi bidang kesehatan dan pangan tahun 2021 dan serius untuk menyiapkan kegiatan riset dan inovasi serta langkah-langkah lanjutan untuk tahun 2022 dan seterusnya.
Dadan mengatakan bidang kesehatan dan pangan merupakan salah satu fokus bidang teknologi prioritas.
Kompetensi peneliti dan perekayasa bidang kesehatan sudah terbangun utamanya pada teknologi produksi bahan baku obat, sediaan obat herbal, teknologi produk bahan baku, dan sediaan biofarmasetika, alat kesehatan, kit diagnostik dan implan.
Baca juga: BRIN perkenalkan produk riset dan inovasi kesehatan-pangan pada publik
Sementara untuk bidang pangan, Dadan menuturkan kompetensi bidang perbanyakan benih tanaman, produksi pertanian, peternakan perikanan dan agroindustri serta pangan kesehatan juga telah terbangun dengan baik.
"Kompetensi ini juga telah didukung dengan fasilitas riset dan inovasi yang memadai serta jejaring kerja dalam dan luar negeri yang kuat," ujarnya.
Dadan mengatakan kegiatan gelar riset dan inovasi bidang kesehatan dan pangan merupakan salah satu bentuk komitmen untuk terus berkarya melakukan riset dan inovasi.
Selain itu, melalui kegiatan tersebut, OR PPT mensosialisasikan produk riset dan inovasi, memperkuat jejaring dan melakukan komunikasi dengan mitra industri guna mempercepat pemanfaatan dan hilirisasi hasil-hasil riset dan inovasi yang telah dilakukan.
Ia berharap ke depan aktivitas riset dan inovasi di Indonesia terutama di bidang kesehatan dan pangan dapat semakin diperkuat.
Baca juga: BRIN siapkan dua organisasi riset urusan kesehatan dan pangan
Baca juga: Riset SEANUTS untuk lengkapi studi kesehatan nasional