Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat Sabtu mendesak Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh untuk memulai dengan segera proses untuk menjamin pengalihan kekuasaan damai di negaranya yang telah diguncang oleh demonstrasi berbulan-bulan.

"Presiden Saleh telah menyampaikan secara terbuka keinginannya untuk terlibat dalam pengalihan kekuasaan damai, pemilihan waktunya, dan pembentukan (pemerintah) transisi itu harus diidentifikasi melalui dialog dan dimulai dengan segera," kata juru bicara Deplu AS Mark Toner dalam satu pernyataan.

Komentar juru bicara Deplu AS Mark Toner itu dibuat setelah seorang pejabat senior Kongres Rakyat Umum (GPC) yang berkuasa di Yaman menyatakan partai itu telah menyetujui rencana Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yaitu pengunduran diri Saleh.

Rencana Teluk itu akan menyaksikan Saleh mengajukan pengunduran dirinya kepada parlemen dalam 30 hari, dengan pemilihan presiden akan diadakan dalam dua bulan.

"GCC dan sekutunya telah menyetujui prakarsa GCC itu secara keseluruhan," kata Soltan al-Barakani, wakil sekjen parrai itu dan pemimpin bloknya di parlemen.

Saleh sebelumnya, Jumat, telah memberikan tanggapan dingin pada rencana Teluk baginya untuk mundur, bahkan ketika kerumunan massa yang sangat besar kembali ke jalan untuk meminta pemecatannya segera.
(*)