Presiden Jokowi resmikan dua bendungan di Jawa Timur
30 November 2021 13:12 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Tugu yang terletak di Kabupaten Trenggalek dan Bendungan Gongseng yang terletak di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (30/11/2021). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Laily Rachev/aa.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meresmikan dua bendungan di Jawa Timur yaitu Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.
"Alhamdulillah kita mendapatkan tambahan dua bendungan besar lagi di provinsi Jawa Timur yakni Bendungan Gongseng di Bojonegoro dan juga Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek," kata Presiden Joko Widodo di Trenggalek, Jawa Timur, Selasa.
Kedua bendungan tersebut menurut Presiden Jokowi, telah siap untuk dimanfaatkan demi meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut.
"Bendungan Tugu dibangun dengan biaya Rp1,69 triliun dengan kapasitas tampung 12 juta meter kubik dan memberikan manfaat irigasi seluas 1.250 hektare," tambah Presiden.
Kemudian Bendungan Gongseng memiliki daya tampung 22 juta meter kubik dan bisa mengairi 6.200 hektare.
"Kita harapkan dengan tambahan dua bendungan ini aktivitas pertanian masyarakat akan semakin meningkat, petani semakin produktif, lebih sering menanam dan panen sehingga kita harapkan pendapatannya meningkat," ungkap Presiden.
Bendungan Tugu berdiri di lahan seluas 104 hektare yang terletak di desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur. Bendungan Tugu memiliki kedalaman fondasi 27,85 meter dan tinggi bendungan dari dasar sungai 81 meter. Pengerjaan proyek Bendungan Tugu dilakukan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku pelaksana.
Bendungan tersebut juga ditargetkan menghasilkan produksi air 400 liter per detik untuk menghidupi sekitar 8 ribu jiwa di tiga desa.
Sementara bendungan Gongseng dibangun dengan tinggi 34 meter dan dapat menyediakan air baku sebesar 300 liter/detik. Bendungan Gongseng disebut mempunyai lima potensi manfaat akni untuk irigasi seluas 6.191 hektare, penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik/detik, serta berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 mega watt.
Bendungan tersebut juga dapat menjadi sumber irigasi untuk enam kecamatan yaitu Kecamatan Sumberejo, Kanor, Balen, Kepohbaru, Baureno.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan konstruksi 9 bendungan rampung pada 2022
Baca juga: Para petani harap bendungan Karolle dapat cukupi kebutuhan irigasi
Baca juga: Menteri PUPR minta 241 bendungan dikosongkan antisipasi La Nina,
"Alhamdulillah kita mendapatkan tambahan dua bendungan besar lagi di provinsi Jawa Timur yakni Bendungan Gongseng di Bojonegoro dan juga Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek," kata Presiden Joko Widodo di Trenggalek, Jawa Timur, Selasa.
Kedua bendungan tersebut menurut Presiden Jokowi, telah siap untuk dimanfaatkan demi meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut.
"Bendungan Tugu dibangun dengan biaya Rp1,69 triliun dengan kapasitas tampung 12 juta meter kubik dan memberikan manfaat irigasi seluas 1.250 hektare," tambah Presiden.
Kemudian Bendungan Gongseng memiliki daya tampung 22 juta meter kubik dan bisa mengairi 6.200 hektare.
"Kita harapkan dengan tambahan dua bendungan ini aktivitas pertanian masyarakat akan semakin meningkat, petani semakin produktif, lebih sering menanam dan panen sehingga kita harapkan pendapatannya meningkat," ungkap Presiden.
Bendungan Tugu berdiri di lahan seluas 104 hektare yang terletak di desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur. Bendungan Tugu memiliki kedalaman fondasi 27,85 meter dan tinggi bendungan dari dasar sungai 81 meter. Pengerjaan proyek Bendungan Tugu dilakukan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku pelaksana.
Bendungan tersebut juga ditargetkan menghasilkan produksi air 400 liter per detik untuk menghidupi sekitar 8 ribu jiwa di tiga desa.
Sementara bendungan Gongseng dibangun dengan tinggi 34 meter dan dapat menyediakan air baku sebesar 300 liter/detik. Bendungan Gongseng disebut mempunyai lima potensi manfaat akni untuk irigasi seluas 6.191 hektare, penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik/detik, serta berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 mega watt.
Bendungan tersebut juga dapat menjadi sumber irigasi untuk enam kecamatan yaitu Kecamatan Sumberejo, Kanor, Balen, Kepohbaru, Baureno.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan konstruksi 9 bendungan rampung pada 2022
Baca juga: Para petani harap bendungan Karolle dapat cukupi kebutuhan irigasi
Baca juga: Menteri PUPR minta 241 bendungan dikosongkan antisipasi La Nina,
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: