Madrid (ANTARA News/Reuters) - Barcelona akan tetap dengan gaya permainan menyerang dalam menghadapi Real Madrid pada leg pertama babak semifinal Liga Champions di Bernabeu pekan depan, demikian ditegaskan oleh pelatih tim itu Pep Guardiola.

Sebagaimana diketahui "the Catalans" menderita kekalahan 0-1 pada babak perpanjangan waktu dari musuh bebuyutan mereka Real Madrid di final Piala Raja pada Rabu, beberapa hari setelah mereka juga ditahan imbang 1-1 oleh tim ibukota Spanyol yang bermain 10 orang itu dalam lanjutan kompetisi Liga Spanyol di Bernabeu.

Tim asuhan Jose Mourinho itu menerapkan taktik bertahan dengan mengandalkan serangan balik sehingga berhasil membuat Barca menjadi terperangkap.

Ketika ditanya apakah dia mempertimbangkan perubahan pada gaya bertanding Barcelona dalam upaya memenangi bentrokan ketiga dan keempat kedua kubu itu dalam dua minggu mendatang, Guardiola menjawab, "Kalau diganti berarti itu seolah-olah gaya permainan kami yang menjadi kambing hitam kekalahan dalam final Piala Raja kemarin," kata Guardiola dalam sebuah konferensi pers.

"Mau menang mau kalah, gaya kami akan tetap sama. Bermain menyerang dalam sepak bola adalah satu-satunya cara yang kami mengerti, itu filosofi klub kami dan saya tidak akan mengubahnya," tandasnya.

"Pekan depan kami kembali akan membombardir Madrid dan bertekad untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya di Bernabeu," tambahnya.

Pelatih berumur 40 tahun yang biasanya bergaya lembut dan tenang dalam berbicara itu,-- yang telah menorehkan rekor raihan "treble" pada musim pertamanya bersama Barca pada 2008-09,-- tak ayal merasa gusar ketika wartawan meminta pendapatnya tentang pandangan yang menyatakan bahwa kemampuan Barca yang akhir-akhir ini hanya mampu memenangi "La Liga" bisa dapat dianggap sebagai sebuah kegagalan.

"Jika ada yang beranggapan begitu maka itu adalah sebuah bencana, dan jika itu dianggap sebagai kegagalan maka perlu kita pertimbangkan untuk mengganti presiden klub, pelatih dan semua pemain," katanya dengan nada tinggi.

"Kami bangga dengan masa lalu dimana kami memperoleh banyak keberhasilan. Namun kalaupun sekarang kami hanya dapat merebut satu gelar, Liga Spanyol misalnya, saya tetap bangga kepada tim. Tetapi jika para fans tetao kecewa, saya tidak bisa berbuat apa-apa." katanya

Barca tetap memimpin dengan selisih delapan poin dari tim peringkat kedua Real Madrid dalam perburuan gelar juara Liga Spanyol yang tinggal menyisakan enam pertandingan saja, dan dalam pertandingan selanjutnya mereka akan menghadapi tim yang sedang terancam degradasi Osasuna pada Sabtu.

Guardiola tidak punya waktu untuk membahas tentang kemungkinan degradasi mental dan moral para pemain Barcelona karena kekalahan dari Real Madrid.

"Para pemain harus bereaksi sebagaimana mestinya, karena itu adalah bagian dari pekerjaan mereka," katanya.

"Jika mereka merasa marah atau sedih mereka harus segera melepaskannya, lebih cepat lebih baik. Mereka yang masih merasa kasihan pada diri sendiri dipersilahkan jadi penonton di tribun," katanya tegas.

"Dalam olahraga, Anda lebih banyak kalah dari pada menang, dan itu biasa, saya bukan psikolog, saya adalah seorang lelaki yang bermain sepakbola dan yang memenuhi syarat sebagai pelatih. Tidak lebih," ungkapnya.

Barca akan bertandang ke Madrid Rabu depan dalam ajang Liga Champions dan pada 3 Mei gantian menjamu Madrid di Nou Camp untuk penentuan siapa yang berhak maju ke babak final liga paling bergengsi di dunia itu.(*)

(H-OKS/A008)