Wonosoco Kudus kembali dilanda banjir bandang
29 November 2021 21:26 WIB
Sejumlah warga Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membersihkan saluran dari sumbatan sampah agar airnya mengalir dengan lancar saat banjir bandang di desa setempat, Senin (29/11/2021). ANTARA/HO-Capture
Kudus (ANTARA) - Banjir bandang kembali melanda Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sehingga mengakibatkan puluhan rumah warga terdampak dan dua rumah mengalami rusak berat menyusul curah hujan yang tinggi di kawasan sekitar, Senin.
"Jumlah rumah warga yang terdampak sekitar 62 rumah dan satu tempat wisata, yakni Sendang Dewot ikut terdampak karena dipenuhi dengan lumpur yang terbawa arus banjir," kata Kepala Desa Wonosoco Setiyo Budi di Kudus.
Ia mengungkapkan dua rumah warga yang mengalami kerusakan, yakni milik Yayuk Iriani dan Sumarno pada bagian
dapur rumah beserta isinya serta pondasi rumah ikut terbawa arus.
Rumah warga yang terdampak tersebar di empat rukun tetangga (RT), yakni RT 1, 2, 3 dan 4 dengan jumlah rumah bervariasi.
Sebelum terjadi banjir bandang, kata dia, Desa Wonosoco sempat hujan deras, kemudian sekitar pukul 17.25 WIB terjadi banjir bandang setelah debit air Sungai Londo meluap dan masuk ke pemukiman warga.
"Hujan deras di Pegunungan Kendeng dan limpasan aliran sungai yang melebihi kapasitas saluran sehingga menjadikan banjir bandang di wilayah Desa Wonosoco dan mengakibatkan kerusakan rumah dan masuknya lumpur," ujarnya.
Bencana alam tersebut, merupakan yang kedua setelah awal November 2021 juga terjadi bencana serupa dan mengakibatkan puluhan rumah terdampak dan satu rumah warga roboh serta empat rumah rusak sedang akibat diterjang banjir bandang.
Untuk saat ini, kata dia, air sudah surut, sehingga secara gotong royong dilakukan pembersihan wilayah terdampak oleh relawan gabungan mulai dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar dengan menggunakan truk tangki untuk membersihkan rumah maupun akses jalan dari lumpur.
Sementara kebutuhan bahan material yang dibutuhkan, antara lain batu bata, pasir, semen, dan kebutuhan bangunan lainnya serta kebutuhan sandang serta logistik.
Baca juga: "Pasukan Got" disiagakan antisipasi banjir di Batang-Jateng
Baca juga: Belanda--Pemprov Jateng kerja sama penanganan banjir rob
Baca juga: ITB sebut penanganan rob-banjir pesisir Jateng "on the track"
"Jumlah rumah warga yang terdampak sekitar 62 rumah dan satu tempat wisata, yakni Sendang Dewot ikut terdampak karena dipenuhi dengan lumpur yang terbawa arus banjir," kata Kepala Desa Wonosoco Setiyo Budi di Kudus.
Ia mengungkapkan dua rumah warga yang mengalami kerusakan, yakni milik Yayuk Iriani dan Sumarno pada bagian
dapur rumah beserta isinya serta pondasi rumah ikut terbawa arus.
Rumah warga yang terdampak tersebar di empat rukun tetangga (RT), yakni RT 1, 2, 3 dan 4 dengan jumlah rumah bervariasi.
Sebelum terjadi banjir bandang, kata dia, Desa Wonosoco sempat hujan deras, kemudian sekitar pukul 17.25 WIB terjadi banjir bandang setelah debit air Sungai Londo meluap dan masuk ke pemukiman warga.
"Hujan deras di Pegunungan Kendeng dan limpasan aliran sungai yang melebihi kapasitas saluran sehingga menjadikan banjir bandang di wilayah Desa Wonosoco dan mengakibatkan kerusakan rumah dan masuknya lumpur," ujarnya.
Bencana alam tersebut, merupakan yang kedua setelah awal November 2021 juga terjadi bencana serupa dan mengakibatkan puluhan rumah terdampak dan satu rumah warga roboh serta empat rumah rusak sedang akibat diterjang banjir bandang.
Untuk saat ini, kata dia, air sudah surut, sehingga secara gotong royong dilakukan pembersihan wilayah terdampak oleh relawan gabungan mulai dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar dengan menggunakan truk tangki untuk membersihkan rumah maupun akses jalan dari lumpur.
Sementara kebutuhan bahan material yang dibutuhkan, antara lain batu bata, pasir, semen, dan kebutuhan bangunan lainnya serta kebutuhan sandang serta logistik.
Baca juga: "Pasukan Got" disiagakan antisipasi banjir di Batang-Jateng
Baca juga: Belanda--Pemprov Jateng kerja sama penanganan banjir rob
Baca juga: ITB sebut penanganan rob-banjir pesisir Jateng "on the track"
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: