Muncul varian baru, Satgas ingatkan masyarakat perketat prokes
29 November 2021 21:05 WIB
Tangkapan layar Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers bertema "COVID-19 dalam Angka: Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan dan Evaluasi Kinerja Posko PPKM Mikro" dipantau via daring di Jakarta, Rabu (14/7/2021). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan masyarakat memperketat dan mematuhi protokol kesehatan secara disiplin di tengah munculnya varian baru COVID-19 yaitu Omicron yang disebut lebih menular dibandingkan varian virus sebelumnya.
Ketua Bidang Data dan IT Satgas Penanganan COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers daring tentang Analisis Gelombang ke-3 COVID-19 di Indonesia yang diikuti di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa mematuhi prokes di masyarakat seperti memakai masker dan menjaga jarak fisik sangat berpengaruh signifikan pada tingkat penularan COVID-19 apabila terjadi gelombang ketiga pada akhir tahun.
Baca juga: Jubir tegaskan virus bisa bermutasi menjadi varian baru kapan saja
"Yang harus diingatkan adalah konsistensi, jangan sampai lupa mungkin kasus kita turun, bukan berarti kita sudah aman. Virus ini pintar banget tiba-tiba muncul varian baru yang membuat dia lebih menular, berpengaruh pada efektivitas pelayanan kesehatan di lapangan dan sebagainya," kata Dewi.
Dewi mengatakan varian virus Omicron ditetapkan sebagai variant of concern oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada beberapa hari lalu.
Baca juga: Satgas: Pemerintah perketat kedatangan luar negeri cegah varian baru
Suatu varian virus disebut sebagai variant of concern apabila memiliki kategori meningkatkan angka penularan secara epidemiologi, meningkatkan perubahan gejala penyakit, dan menurunkan efektivitas usaha kesehatan publik, pengobatan, dan alat diagnostik yang saat ini tersedia.
Dia mengakui bahwa saat ini masyarakat tidak bisa terus berada di dalam rumah dan harus beraktivitas di luar rumah meskipun masih terjadi pandemi. Namun dia menekankan aktivitas di luar rumah harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta sudah divaksinasi lengkap.
Baca juga: Dinkes Sumsel minta otoritas pelabuhan perketat skrining cegah Omicron
"Konsistensi dalam menerapkan protokol 3M di manapun berada penting dilakukan terutama saat mulai beraktivitas. Apalagi kalau kalau sudah mulai dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas, sudah kembali bekerja, dipastikan protokol kesehatan tetap dikerjakan," katanya.
Dewi menegaskan meskipun ada varian baru dari virus COVID-19 ini, prokes tetap bisa mencegah hingga 80 persen lebih seserorang tertular dari virus jenis apapun variannya.
Baca juga: Presiden: Antisipasi varian baru Omicron harus sedini mungkin
Ketua Bidang Data dan IT Satgas Penanganan COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers daring tentang Analisis Gelombang ke-3 COVID-19 di Indonesia yang diikuti di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa mematuhi prokes di masyarakat seperti memakai masker dan menjaga jarak fisik sangat berpengaruh signifikan pada tingkat penularan COVID-19 apabila terjadi gelombang ketiga pada akhir tahun.
Baca juga: Jubir tegaskan virus bisa bermutasi menjadi varian baru kapan saja
"Yang harus diingatkan adalah konsistensi, jangan sampai lupa mungkin kasus kita turun, bukan berarti kita sudah aman. Virus ini pintar banget tiba-tiba muncul varian baru yang membuat dia lebih menular, berpengaruh pada efektivitas pelayanan kesehatan di lapangan dan sebagainya," kata Dewi.
Dewi mengatakan varian virus Omicron ditetapkan sebagai variant of concern oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada beberapa hari lalu.
Baca juga: Satgas: Pemerintah perketat kedatangan luar negeri cegah varian baru
Suatu varian virus disebut sebagai variant of concern apabila memiliki kategori meningkatkan angka penularan secara epidemiologi, meningkatkan perubahan gejala penyakit, dan menurunkan efektivitas usaha kesehatan publik, pengobatan, dan alat diagnostik yang saat ini tersedia.
Dia mengakui bahwa saat ini masyarakat tidak bisa terus berada di dalam rumah dan harus beraktivitas di luar rumah meskipun masih terjadi pandemi. Namun dia menekankan aktivitas di luar rumah harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta sudah divaksinasi lengkap.
Baca juga: Dinkes Sumsel minta otoritas pelabuhan perketat skrining cegah Omicron
"Konsistensi dalam menerapkan protokol 3M di manapun berada penting dilakukan terutama saat mulai beraktivitas. Apalagi kalau kalau sudah mulai dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas, sudah kembali bekerja, dipastikan protokol kesehatan tetap dikerjakan," katanya.
Dewi menegaskan meskipun ada varian baru dari virus COVID-19 ini, prokes tetap bisa mencegah hingga 80 persen lebih seserorang tertular dari virus jenis apapun variannya.
Baca juga: Presiden: Antisipasi varian baru Omicron harus sedini mungkin
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: