Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di wilayah selatan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, seiring masuknya puncak musim hujan yang dapat memicu terjadinya bencana alam banjir dan longsor.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi, Senin, mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, puncak musim hujan akan terjadi pada Desember hingga Januari, merata di seluruh Indonesia termasuk di Cianjur, sehingga berpotensi terjadinya bencana.

"Wilayah selatan merupakan wilayah zona merah bencana yang setiap musim hujan rentan terjadi bencana alam longsor, banjir, pergerakan tanah, gelombang tinggi hingga puting beliung. Sehingga kewaspadaan warga di selatan dan wilayah lainnya harus lebih ditingkatkan," katanya.

Pihaknya mencatat selama satu pekan terakhir, bencana alam longsor melanda sejumlah kecamatan di wilayah selatan, seperti Campaka Mulya, Sukanaraga, Pagelaran, Sindangbarang, Cidaun dan Kecamatan Takokak, dimana longsor terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lebih dari 5 jam.

Baca juga: Longsor yang tutup jalan antardesa di Cianjur terus ditangani BPBD

Baca juga: 10 warga terluka karena tertimpa longsoran tanah di Cianjur


Hingga saat ini, pihaknya terus melalukan sosialisasi dan mengedukasi warga terkait kebencanaan agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir, terutama korban jiwa, termasuk segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.

"Kami juga melengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang penanganan cepat ketika terjadi bencana, seperti kendaraan operasional dan perlengkapan gergaji mesin, termasuk mengupayakan alat berat milik sendiri karena selama ini mengandalkan milik Dinas PUPR Jabar," katanya.

Sedangkan terkait penanganan bencana alam longsor yang terjadi di Kecamatan Takokak, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat, agar jalan penghubung antar desa yang tertutup longsoran dapat dilalui kendaraan.

"Tebal dan panjangnya longsoran, membuat petugas gabungan dibantu warga kesulitan untuk membuka kembali jalan utama antar desa tersebut. Kami masih menunggu laporan, katanya hari ini, sudah dapat dilalui kendaraan roda dua," katanya.*

Baca juga: Jalan penghubung antardesa terputus akibat longsor di Cibinong-Cianjur

Baca juga: Satu pekan jalan antar kabupaten di Cianjur masih terputus