Jakarta (ANTARA) - Perseroan Terbatas Surveyor Indonesia (PTSI) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. berkolaborasi melalui peresmian fasilitas pengelolaan limbah pertama di Pulau Sumatera dan pertama yang dimiliki dan dikelola oleh BUMN di Indonesia.

Direktur Utama PTSI M. Haris Witjaksono menyatakan bahwa fasilitas laboratorium pengujian limbah B3 Surveyor Indonesia sepenuhnya siap beroperasi.

"Guna meningkatkan proses bisnis dari kedua belah pihak menjadi lebih terintegrasi, Surveyor Indonesia akan memberikan jasa laboratorium uji dan juga monitoring lingkungan dalam pelayanan yang menyeluruh, khususnya dalam area kerja sama pengelolaan limbah," kata Haris dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin subuh.

Hal tersebut merupakan perwujudan salah satu bentuk sinergi BUMN dalam mendukung percepatan program Go Green dari pemerintah Republik Indonesia.

Komitmen kolaborasi antar-BUMN dalam pengolahan limbah tuntas terlaksana oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. melalui peresmian fasilitas pengelolaan limbah pertama di Pulau Sumatera dan pertama yang dimiliki dan dikelola oleh BUMN di Indonesia.

Dikatakan pula bahwa hal itu merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman kedua BUMN tersebut dalam pengelolaan laboratorium pengujian limbah B3, penyusunan studi kelayakan atau feasible study (FS), serta pelatihan dan sertifikasi.

Peresmian yang dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir ini adalah fasilitas pengelolaan limbah terpadu (FPLT) di Kawasan Industri Medan milik Adhi Karya.

Turut hadir pada acara tersebut, Dirut PTSI M. Haris Witjaksono, Dirut ADHI Entus Asnawi Muchson, Gubernur Sumut, Wakil Wali Kota Medan, dan Wakil Kapolda Sumut.

Nota kesepahaman yang didasari oleh upaya dalam mewujudkan pembangunan fasilitas pengelolaan limbah dan sampah di Indonesia, kata dia, merupakan komitmen kolaborasi BUMN demi mewujudkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan mendukung arahan program Pemerintah untuk Indonesia Bebas Limbah 2050.

Fasilitas pengelolaan limbah terpadu (FPLT) di Kawasan Medan Tahap I yang dibangun ini terdiri atas empat FPLT yang memiliki unit insinerator dengan kapasitas 24 ton/hari, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) B3 dengan kapasitas 200 meter kubik per hari, tempat pengumpulan sementara limbah seluas 800 meter persegi, fasilitas pemanfaatan limbah B3, fasilitas laboratorium lingkungan, serta fasilitas pelatihan sertifikasi keahlian lingkungan.

Baca juga: Erick Thohir dorong kawasan industri BUMN lebih ramah lingkungan

Baca juga: Fasilitas pengolahan limbah di Kawasan Industri Medan diresmikan