"Sebanyak 10.442 santri ini tersebar pada 97 pondok pesantren, rumah tahfidz dan panti asuhan sebagai mitra Pasukan Amal Saleh (Paskas)," ujar relawan Paskas Kabupaten Kukar Achmad Muzakkir di Tenggarong, Sabtu.
Beras untuk ponpes, rumah tahfidz, dan panti asuhan mitra Gerakan Infaq Beras Paskas Kukar, setiap bulan rata-rata dibutuhkan beras 73 ton lebih, tepatnya 73.094 kg, dengan asumsi setiap santri mengonsumsi tujuh kg per bulan.
"Total santri ada 10.442 orang, jika rata-rata satu santri mengonsumsi tujuh kg per bulan, maka dalam sebulan dibutuhkan 73.094 kg beras. Sedangkan sampai sekarang kami baru mengumpulkan enam ton, berarti masih kurang 67.094 kg," katanya.
Baca juga: Ketua DPD RI tegaskan komitmen kawal dana BLK pesantren
Menurutnya, melalui Gerakan Infaq Beras, setiap bulan pihaknya membantu mengumpulkan beras dari berbagai donatur. Beras yang dikumpulkan bulan ini segera ia serahkan karena untuk kebutuhan santri pada Desember.
Oktober lalu, lanjut Muzakkir, pihaknya mengumpulkan sebanyak 10.905 kg beras untuk kebutuhan total 10.442 santri. Beras yang dikumpulkan di Oktober itu untuk kebutuhan bulan berikutnya atau pada bulan ini.
Ponpes, rumah tafidz, dan panti asuhan tersebut memerlukan bantuan beras karena pengelola tidak memungut bayaran bagi santri, sehingga untuk makan pun, pengasuh mereka yang harus memikirkan kebutuhan santri.
Sementara itu, insan pers PWI Kaltim turut menggalang donasi beras dari anggota dan mitra, sehingga anggota PWI Kaltim ini berhasil mengumpulkan 350 kg beras, kemudian diserahkan ke Posko Paskas Kukar di Jalan Naga, Gang H Sabri Ismail, Tenggarong.
Baca juga: Menag minta santri jangan terjebak pada identitas "sarungan" semata
"Awalnya saya melihat status WA guru MAN 1 Tenggarong yang mengeluhkan minimnya stok beras untuk para santri, lalu saya menghubungi kawan-kawan. Alhamdulilah dalam dua hari terkumpul 350 kg beras dan langsung kami serahkan," ujar Munanto, anggota Dewan Kehormatan PWI Kaltim.