Jambi (ANTARA News) - Ribuan ekor ulat bulu juga muncul di Provinsi Jambi dan menyerang pohon mangga milik warga Dusun Pasar Pematang Lumut, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

"Untuk sementara ini baru menyerang di daerah Betara," kata Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Izhar ketika dihubungi dari Jambi, Rabu.

Menurut dia, populasi ulat bulu ini menyerang pohon mangga milik Subur. Setiap harinya populasi ulat bulu ini terus bertambah. Sebab satu induk ulat bulu itu bisa menetaskan telurnya mencapai ratusan dalam setiap jam.

Izhar mengungkapkan, pihaknya sudah memeriksa di laboratorium tujuh ekor sampel ulat bulu yang dibawa dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Sampel ulat yang diketahui spesiessnya "lymantria" sudah diperiksa oleh peneliti laboratorium, namun hasilnya belum bisa diketahui lantaran membutuhkan waktu yang lama.

Menurut dia, dari hasil pemeriksaan laboratorium, bakal kepompong yang telah masuk laboratorium ini dapat diketahui perkembangbiakannya seperti apa.

Rentang waktu yang dibutuhkan paling tidak dua hari untuk mendapatkan hasilnya. "Sekitar dua hari kedepan baru kita informasikan hasilnya," ungkap Izhar.

Sebagai langkah antisipasi, Izhar mengaku telah menurunkan tim untuk membasmi ulat tersebut. Tim akan membantu membasmi ulat dengan menggunakan pestisida nabati apabila masih di tingkat pertumbuhan 1-3. Namun jika sudah mencapai tingkat 4-5 harus menggunakan pestisida sistemik secara berkelanjutan.

"Ulat bulu itu memiliki protektor dalam tubuhnya. Jika ada bau yang mencurigakan, akan keluar semacam cairan lilin. Dan ulat bukannya mati, tetapi pergi ketika dilakukan penyemprotan," jelasnya.

Dia mengatakan, pada fase pertumbuhannya, ulat jenis ini ketika dewasa tidak berubah menjadi kupu-kupu seperti pada umumnya. Ulat tetap pada bentuk ulat bulu.

Ketika siang hari dia masuk ke tanah, dan pada malam hari akan keluar untuk menyerang pohon mangga. "Kalau di Jakarta pohon cemara yang diserang," jelasnya.

Menurut Izhar, sejauh ini wabah ulat bulu ini belum menjadi ancaman bagi manusia. Hanya saja akan berpotensi mengganggu tanaman buah yang diserangnya, termasuk karet dan sawit.

Sementara Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menghimbau kepada pihak terkait untuk sesegera mungkin melakukan pencegahan agar tidak menyebar ke daerah lainnya.

(KR-YJ/A035/S026)