Industri pariwisata Labuan Bajo perkuat adaptasi tren baru pariwisata
27 November 2021 20:19 WIB
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina saat memberikan materi dalam Media Gathering BPOLBF di Labuan Bajo, Minggu (21/11/2021) (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
Labuan Bajo (ANTARA) - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan industri pariwisata Labuan Bajo telah memperkuat adaptasi tren baru pariwisata pasca pandemi COVID-19 dengan menghadirkan produk wisata bagi wisatawan.
"Industri pariwisata di Labuan Bajo sudah mulai beradaptasi dengan menghadirkan produk wisata, salah satunya dengan memperkuat sektor meeting, incentive, conferene and exhibition (MICE)," kata Shana dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Sabtu.
Ia melihat adanya perubahan drastis dalam tren kunjungan wisatawan pasca pandemi COVID-19. Tren pariwisata di era kenormalan baru pun berubah arah, semisal banyaknya agenda rapat di Labuan Bajo sehingga pilihan pertemuan pun menjadi banyak, yakni rapat di ruangan, di pantai, di kapal, atau di destinasi wisata.
Baca juga: BPOLBF-ITB kolaborasi perkuat pemasaran produk UMKM Labuan Bajo
Saat menjadi narasumber dalam Virtual Conference Economic Outlook 2022 pada Selasa, Shana mengatakan bahwa Labuan Bajo sebagai destinasi super premium harus memberi pengalaman kepada wisatawan yang tetap terintegrasi dengan konsep wisata berkelanjutan.
Ia menyebut ada tujuh indikator yang menjadi fokus yakni pelestarian lingkungan, peningkatan sumber daya manusia, manajemen perjalanan, kuliner, keamanan, kesehatan, pengembangan unsur amenitas termasuk akomodasi, dan fasilitasi lain seperti jalan, pelabuhan, serta aktivitas.
Menurut dia, pariwisata berkualitas ialah pariwisata yang menawarkan pengalaman luar biasa dan membuat rindu sehingga konsep wisata tata ruang dan premium harus terintegrasi dan menghasilkan pengalaman yang tidak terlupakan. Itulah konsep quality tourism yang dikembangkan di Labuan Bajo.
Baca juga: Tarian Hegong Maumere meriahkan City Tour peserta IAWP di Labuan Bajo
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang menjadi pembicara kunci dalam kegiatan tersebut berharap masyarakat optimis sembari tetap melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Sandiaga juga mengajak berkolaborasi dengan 3G: Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi Lapangan Kerja) sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lekas bangkit kembali dan mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan menyejahterakan masyarakat.
Baca juga: Mengenal Desa Wisata Coal penyangga KSPN Labuan Bajo
Baca juga: Badan Otorita Labuan Bajo bentuk ekosistem sehat UMKM di Nusa Tenggara
"Industri pariwisata di Labuan Bajo sudah mulai beradaptasi dengan menghadirkan produk wisata, salah satunya dengan memperkuat sektor meeting, incentive, conferene and exhibition (MICE)," kata Shana dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Sabtu.
Ia melihat adanya perubahan drastis dalam tren kunjungan wisatawan pasca pandemi COVID-19. Tren pariwisata di era kenormalan baru pun berubah arah, semisal banyaknya agenda rapat di Labuan Bajo sehingga pilihan pertemuan pun menjadi banyak, yakni rapat di ruangan, di pantai, di kapal, atau di destinasi wisata.
Baca juga: BPOLBF-ITB kolaborasi perkuat pemasaran produk UMKM Labuan Bajo
Saat menjadi narasumber dalam Virtual Conference Economic Outlook 2022 pada Selasa, Shana mengatakan bahwa Labuan Bajo sebagai destinasi super premium harus memberi pengalaman kepada wisatawan yang tetap terintegrasi dengan konsep wisata berkelanjutan.
Ia menyebut ada tujuh indikator yang menjadi fokus yakni pelestarian lingkungan, peningkatan sumber daya manusia, manajemen perjalanan, kuliner, keamanan, kesehatan, pengembangan unsur amenitas termasuk akomodasi, dan fasilitasi lain seperti jalan, pelabuhan, serta aktivitas.
Menurut dia, pariwisata berkualitas ialah pariwisata yang menawarkan pengalaman luar biasa dan membuat rindu sehingga konsep wisata tata ruang dan premium harus terintegrasi dan menghasilkan pengalaman yang tidak terlupakan. Itulah konsep quality tourism yang dikembangkan di Labuan Bajo.
Baca juga: Tarian Hegong Maumere meriahkan City Tour peserta IAWP di Labuan Bajo
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang menjadi pembicara kunci dalam kegiatan tersebut berharap masyarakat optimis sembari tetap melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Sandiaga juga mengajak berkolaborasi dengan 3G: Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi Lapangan Kerja) sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lekas bangkit kembali dan mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan menyejahterakan masyarakat.
Baca juga: Mengenal Desa Wisata Coal penyangga KSPN Labuan Bajo
Baca juga: Badan Otorita Labuan Bajo bentuk ekosistem sehat UMKM di Nusa Tenggara
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021
Tags: