Jakarta (ANTARA News) - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri masih menyelidiki karakteristik bom yang diledakkan oleh Muhammad Syarif Astana Garif di Mesjid Adz Dzikro Mapolresta Cirebon pada hari Jumat (15/4).

"Sekarang Puslabfor masih bekerja, sementara ini tentunya kita akan melihat karakteristik dari bahan-bahan yang dipakai peralatan-peralatan yang dipakai," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Ito Sumardi di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, untuk mengungkap motif bom bunuh diri yang dilakukan Syarif, Ito katakan hal tersebut tidak mungkin, karena pelakunya telah tewas.

"Kita tidak mungkin mengungkap motif, tanpa mendapatkan keterangan orang lain. Jadi tidak bisa menebak-nebak, semua berdasarkan fakta. Sekarang kita sedang bekerja," katanya.

Dari hasil olah TKP kedua kalinya di rumah mertua M Syarif di Majalengka pada hari Senin (18/4) ditemukan buku berjudul JIHAD DI ASIA TENGAH, (PERANG AKHIR ZAMAN) karangan Syekh Abu Mus`ab As Suri.

Pada bagian belakang buku tersebut bertuliskan sebagai berikut, Bahwa saya : Muhammad Syarif Insya Allah atas / izin Allah, sangat, sangat !!!!!! "Meninggal Syahid". Bukan karena ingin disebut Mujahid tetapi kemuliaan Syahid telah melekat berat di hati.

Dengan janji dari yang menciptakan saya dan yang akan mensucikan saya Yaitu janji Allah.......Allah.......Allah.

Pesan saya :"sungguh kehidupan dunia hanya menipu. Wass.

(S035/E001/S026)