Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi, menguat karena pelaku melakukan aksi beli terpicu oleh hijaunya bursa regional dan bursa Wall Street setelah emiten mengeluarkan laporan keuangannya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik16 poin menjadi Rp8.658 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.674.

Analis PT First Asia Capital Irfan Kurniawan di Jakarta, Rabu, mengatakan, positif pasar regional akibat membaiknya saham-saham di Wall Street setelah para emiten mengeluarkan laporan keuangan yang positif di luar perkiraan pelaku pasar.

Misalnya perusahaan farmasi dari Amerika Serikat, Johnson and Johnson, berhasil meraih laba bersih yang cukup signifikan.

"Kami optimistis rupiah pada siang hari akan kembali menguat, karena faktor beli cenderung makin meningkat, " ucapnya.

Di pasar internal sendiri, menurut dia, para emiten juga akan mengeluarkan laporan keuangan yang juga cenderung positif.

Saat ini, memang merupakan musim laporan keuangan yang sangat ditunggu-tunggu para pelaku pasar, ujarnya.

Ia mengatakan, rupiah sebenarnya cukup stabil apabila berada di posisi Rp9.000 per dolar, namun apabila posisinya bisa naik mencapai Rp8.500 per dolar, maka akan menimbulkan kesulitan bagi eksportir.

Apabila rupiah berada dalam kisaran antara Rp8.660 sampai Rp8.670 per dolar, eksportir masih dapat memperhitungkan produk jualnya di pasar ekspor.

Di pasar regional saat ini pasar positif seperti yang terjadi di Jepang dan Hong Kong, dimana indeks sahamnhya mengalami kenaika yang cukup berarti yang mendorong pasar Asia khususnya Indonesia mengalami kenaikan berart.
(CS)