Kebumen (ANTARA News) - Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) menginvestigasi awal terjadinya bentrok TNI dengan warga Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang mengakibatkan belasan orang luka.

"Saat ini masih investigasi tahap awal, mencari data dan fakta peristiwa itu," kata Komisioner Komnas HAM Kabul Supriyadhie di Kebumen, Selasa.

Ia mengharapkan, bisa segera menyelesaikan investigasi itu untuk selanjutnya menjadi bahan sidang komisi tersebut dan menjadi rekomendasi kepada berbagai pihak terkait peristiwa yang terjadi Sabtu pekan lalu itu.

Bentrok TNI dengan warga setempat terkait dengan klaim kepemilikan lahan di situ. Lokasi di kawasan Pantai Urut Sewu itu selama ini menjadi tempat latihan militer, namun beberapa areal juga dimanfaatkan warga setempat untuk bercocok tanam secara turun temurun.

Kabul menyayangkan bentrok warga dengan TNI tersebut, apalagi peristiwa itu terjadi hanya sekitar dua minggu pascapenandatanganan nota kesepahaman antara Komnas HAM dan TNI AD dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kepatuhan prajurit terhadap hukum HAM dan humaniter.

Ia juga menyatakan target awal Komnas HAM adalah memulihkan rasa aman dan trauma masyarakat setelah peristiwa itu.

Selama di Kebumen, Komnas HAM antara lain menemui beberapa warga dan Ketua Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS), Seniman, di Kantor Pusat Advokasi Kajian Hukum dan Demokrasi (Pakhis) Kebumen.

Komnas HAM menanyai mereka antara lain menyangkut masalah pertanahan di lokasi itu dan bentrok itu sendiri.

Komnas HAM juga berencana menemui pimpinan daerah setempat. "Kami juga akan menemui Bupati, DPRD, dan Kapolres untuk membahas masalah ini," katanya.(*)

M029*M028/I007