"Saat ini sudah agak sedikit antrean. Kami mohon maaf karena Kapal tanki kita yang seharusnya bersandar pada 25 November kemarin belum bisa masuk hingga 27 November,'' kata Ferry di Bengkulu, Jumat.
Oleh karena itu, pihaknya mendatangkan BBM dari fuel terminal terdekat yaitu dari Jambi, Lubuk Linggau dan Lahat sebanyak 4 mobil tangki dengan total muatan 112 Kiloliter (KL) jenis pertamax dan biosolar guna membantu memenuhi kebutuhan BBM di Bengkulu.
Hal tersebut dilakukan agar kondisi masyarakat di Bengkulu tetap kondusif serta konsumsi BBM tetap aman untuk menjaga perkembangan ekonomi masyarakat.
Asisten ll Setda Provinsi Bengkulu Yuliswani saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah SPBU menindaklanjuti keluhan masyarakat akan kelangkaan BBM di kota Bengkulu menjelaskan jika terjadinya antrean saat ini karena tangker BBM dari pertamina belum tiba ke Bengkulu dari Tanjung Berem akibat cuaca.
Baca juga: Pertamina salurkan 4.000 liter solar ke Bengkulu
"Akibat dari cuaca tersebut diperkirakan pada 27 November kapal tangker yang membawa BBM ke Bengkulu sudah tiba," ujarnya.
"Antrian panjang terjadi di setiap SPBU dalam minggu ini, hal tersebut terjadi karena adanya keterlambatan suplay tiba di SPBU," jelasnya.
Biasanya di SPBU Rawa Makmur stok untuk BBM jenis Bio Solar sebanyak 16 ton, Pertalite sebanyak 16 ton dan jenis Pertamax sebanyak 8 ton.
Namun karena adanya keterlambatan, hari ini untuk jenis Pertalite ada 8 ton dan jenis Bio Solar 8 ton yang tiba di SPBU.
Baca juga: Pertamina gandeng BUMD Bengkulu salurkan gas elpiji 3 kg