Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan dukungan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi demi mensukseskan Presidensi G20 Indonesia pada 2022.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sudah jelas bahwa keketuaan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 ada dua target yang harus sukses. Sukses dari sisi substansi dan sukses terhadap penyelenggaraannya. Dua hal ini yang sedang dilakukan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dalam keterangan pers, Jumat.

Panitia penyelenggara acara G20, yang berasal dari kementerian dan lembaga, merancang 118 rapat. Aspek susbtansi Presidensi G20 berkaitan dengan Sherpa Track, Finance Track, Working Group dan Engagement Group.

Rangkaian rapat itu akan diadakan di sekitar 17 kota di Indonesia. Oleh karena itu, Kominfo menyiapkan infrastruktur TIK dengan menyediakan jaringan 4G dan 5G.

Kementerian juga menyiapkan perangkat virtual dan jaringan cadangan untuk mengantisipasi gangguan konektivitas telekomunikasi.

"Seperti yang saat ini sedang kita lakukan dalam penyelenggaran World Super Bike, dan pada saat Moto GP Mandalika nanti disediakan juga jaringan backup. Begitu juga dengan event internasional G20 Summit," kata Johnny.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kominfo, Anang Latif dalam keterangan yang sama menyatakan akan menyiapkan pita lebar sekitar 20GBps.

"Kemudian, di pertemuan level kepala negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20, disediakan kapasitas jaringan sebesar 2 Gbps dan untuk tingkat pendukung seperti kegiatan rapat, tersedia kapasitas jaringan pendukung sebesar 400 Mbps," kata Anang.

BAKTI berkolaborasi dengan mitra, operator seluler dan penyelenggara telekomunikasi untuk menyiapkan bandwidth tersebut dan untuk memastikan sinyal jaringan Wi-Fi lancar di lebih dari 100 lokasi kegiatan selama penyelenggaraan KTT G20.

"Kapasitas harus memenuhi kebutuhan internet cepat, karena di sini para kepala negara dan menteri-menteri berkumpul. Tidak cukup untuk satu lokasi disiapkan oleh satu operator telekomunikasi, tetapi harus ada dua bahkan tiga operator yang selalu mem-backup," kata Anang.

BAKTI menggandeng tiga operator seluler untuk memberikan layanan 5G di acara G20 nanti. Menurut rencana, akan ada pameran untuk merasakan kemampuan 5G di Indonesia seperti augmented reality dan virtual reality.

Baca juga: Kominfo pastikan pembangunan BTS tuntas tahun 2022 di wilayah 3T

Baca juga: Menkominfo minta BTS masuk di tata ruang daerah, cegah blank spot baru

Baca juga: Kominfo imbau waspada hoaks COVID-19