Jayapura (ANTARA News) - Pihak Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, belum mengizinkan keluarga untuk mengambil jenasah pelaku bom bunuh diri di Masjid Az Dzikra Markas Polresta Cirebon, Muchamad Syarif .

"Kita belum mengizinkan jenazah diambil keluarga karena masih dibutuhkan untuk penyelidikan, terutama untuk kepentingan tes forensik," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Anton Bahrul Alam, kepada wartawan di Jayapura, Selasa.

Irjen pol Anthon Bachrul Alam yang datang ke Jayapura untuk melakukan silaturahmi dengan insan pers setempat itu menambahkan, jenazah almarhum muhamad Syarif akan diberikan kepada pihak keluarga, bila penyelidikan dianggap cukup.

"Begitu ada izin dari kepolisian, keluarga dipersilakan segera mengambil jenazahnya. Sampai sekarang jenazah almarhum masih berada di RS Polri Kramat Jati," terangnya.

Menurut Jenderal polisi bintang dua itu, aparat kepolisian sedang melakukan analisis terhadap jaringan teroris di balik Muchammad Syarif, untuk mengungkap dan memastikan dugaan keterkaitan ataupun kelompok dari pelaku.

Ketelitian dan kejelian, kata dia, juga diperlukan dalam menelusuri jaringan yang berada di belakang Muchammad Syarif.

"Sekarang, anggota kami sedang mencari, menganalisis siapa dia. Karena itu kita tunggu dahulu, mereka sedang bekerja keras untuk mengungkap kasus Syarif," katanya.

Hanya, untuk mengungkap Syarif masuk dalam kelompok teroris mana, Irjen Pol Anton Bahrul Alam minta publik untuk bersabar, karena kepolisian sedang bekerja keras untuk mengungkap jaringan di belakang pelaku dan kemungkinan-kemungkinan lain.
(MBK)