Sumbawa Barat, NTB (ANTARA News) - Sedikitnya 460 aparat kepolisian masih menjaga ketat area kawasan tambang PT Newmont Nusa Tenggara di Benete, Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, untuk mengantisipasi kemungkinan unjuk rasa susulan.

"Seluruh personel masih standby. Mereka tetap siaga. Kalau ada gerakan yang berpotensi anarkis bisa cepat kita amankan," kata Kapolres Sumbawa Barat, AKPB Hadi Gunawan, di Taliwang, Sumbawa Barat, Selasa.

Seperti diketahui, ribuan pegawai negeri sipil (PNS) dan warga Sumbawa Barat yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Tutup Tambang (Geratumbang) Senin (18/4) menggelar aksi unjuk rasa menuntut kepemilikian tujuh persen sahan Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang rencananya akan dibeli pemerintah pusat.

Aparat yang melakukan penjagaan membubarkan massa secara paksa setelah terjadi aksi saling lempar batu dan bambu sehingga bentrokan fisik tidak bisa dihindarkan, bahkan sejumlah pengunjuk rasa baik warga maupun petugas harus dilarikan ke Puskesmas terdekat akibat luka dan pingsan.

Ia menyebutkan, ratusan personel yang terlibat dalam pengamanan kawasan tambang PT NNT di Maluk, terdiri dari satu kompi brimob dari Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Jakarta, satu kompi Brimob Polres Sumbawa, dua pertiga anggota Polres Sumbawa Barat dan gabungan anggota Polsek di seluruh Sumbawa Barat.

Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) juga mengirimkan dua unit kendaraan taktis berupa "water canon" untuk menghalau massa yang melakukan tindakan anarkis.

Menurut dia, personil dari Mako Brimob Kelapa Dua Jakarta, akan berada di Sumbawa Barat, untuk membantu pengamanan hingga keadaan benar-benar kondusif.

Pengamanan akan terus dikakukan karena penyelesaian divestasi tujuh persen saham PT NNT masih dalam proses negosisasi antara pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Pemerintah Provinsi NTB dan pemerintah pusat.

"Surat perintah penugasan anggota brimob dari Mako Kelapa Dua Jakarta, berakhir pada 24 April 2011. Tapi sewaktu-waktu bisa ditarik kalau ada kejadian skala nasional seperti operasi penangkapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Newmont ini juga skala nasional, jadi harus dijaga ketat," katanya.

Ditanya mengenai warga yang sempat diamankan pada saat aksi unjuk rasa, ia menyebutkan, jumlahnya sebanyak dua orang. Warga tersebut hanya diperiksa, karena diduga mempengaruhi rekan-rekannya, namun tidak ditahan.

Penahanan, kata Hadi, akan dilakukan jika bukti-bukti mendukung untuk dilakukan proses hukum tersebut.

"Kalau ada bukti-bukti kuat. Proses penahanan akan dilakukan. Untuk sementara tidak ditahan dan hanya diperiksa saja," katanya.

Ia berharap proses penyelesaian divestasi tujuh persen saham PT NNT segera membuahkan hasil yang bisa diterima oleh semua pihak, agar Kabupaten Sumbawa Barat tetap kondusif.

(ANTARA/S026)