Cirebon (ANTARA News) - Sultan Kanoman Cirebon (versi surat wasiat) Saladin mengatakan, pihaknya menolak jasad pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, Mochamad Syarif (32), untuk dimakamkan di kompleks pemakaman Gunung Jati Cirebon.

"Alasannya, karena meski pelaku masih kerabat Keraton Kanoman dari pihak ibu, namun karena perilakunya kurang baik dan tidak mencerminkan kepribadian positif, kami jelas-jelas menolak yang bersangkutan untuk dimakamkan di kompleks pemakaman Gunung Jati," kata Saladin kepada wartawan di Cirebon, Selasa.

Didampingi Ratu Mawar, Saladin mengatakan, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan menolak jasad pelaku bom bunuh diri itu dishalatkan di Masjid Agung Keraton Kanoman, menyusul adanya kabar kalau jasad yang bersangkutan akan tiba Rabu (20/4) dari Mabes Polri.

"Kami akan berkoordinasi dengan sesepuh Kanoman terkait hal ini. Yang pasti kami atas nama Keraton Kanoman menolak dan tidak akan mengizinkan jasad pelaku bom bunuh diri itu dimakamkan di Gunung Jati dan disholatkan di kompleks Masjid Keraton Kanoman," tandas Saladin.

Dalam kesempatan itu, Saladin mengutuk keras aksi bom bunuh diri tersebut, karena tidak mencerminkan kepribadian warga Cirebon yang selama ini dikenal santun.

Penolakan pemakaman jasad pelaku bom bunuh diri juga disampaikan tokoh masyarakat Panjalin Kidul, Kabupaten Majalengka, tempat kelahiran istri pelaku.

Hal senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Pekalipan, Kota Cirebon. Tohoh Pekalipan menolah jenazah Mochamad Syarif dimakamkan di kompleks pemakaman Jabang Bayi, Kota Cirebon.
(Y008)