Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Tri Prasodjo, mengatakan, uji coba senjata strategis yang akan dilakukan di Samudra Hindia atau sebelah barat Selat Sunda pada Rabu (20/4) dilakukan untuk mengetahui kehandalan akurasi sasaran.

Kepada wartawan di Jakarta, Selasa, Tri Prasodjo mengatakan, sejumlah senjata strategis yang akan diuji coba adalah rudal Yakhont, Exocet MM-40, Torpedo SUT, Mistral, Sea Cat dan RBO 6000.

"Rudal Yakhont yang dibeli dari Rusia sekitar 1,2 juta dolar Amerika Serikat merupakan senjata baru, sehingga perlu diuji coba," katanya.

Menurut dia, beberapa rudal Yakhont yang dibeli oleh TNI AL dari Rusia itu memiliki kecepatan hingga mencapai dua march atau dua kali melebihi kecepatan suara dengan jangkauan sasaran 300 kilometer.

"Sebagai TNI yang siap bertempur, kita harus melengkapi persenjataan, kapal perang kita harus dilengkapi dengan senjata yang cocok dan canggih," kata Tri.

Dia mengatakan, sekitar 1.000 personel dilibatkan dalam latihan tersebut dengan kapal perang sebanyak 12 unit dan pesawat intai maritim.

"Kapal-kapal perang kita akan menghancurkan eks kapal perang KRI Teluk Bayur hingga tenggelam," ujarnya seraya mengatakan bahwa uji coba akan dimulai pada Rabu (20/4) pagi.

Masing-masing akan ditembakan dari sebuah KRI menuju satu target sasaran berupa kapal di tengah laut. Rudal Yakhont yang akan ditembakan dari KRI OWA-354, merupakan bagian dari empat rudal tersebut yang dibeli dalam sepanjang anggaran TNI hingga 2024.

Sedangkan, Exocet MM-40 dan Mistral akan ditembakan dari KRI Hassanuddin 366, sementara torpedo SUT ditembakan dari KRI Cakra-402, "Sea Cat" ditembakan dari KRI Karel Satsuit Tubun-358, dan RBO 6000 ditembakan dari KRI Cut Nyak Dien.

Uji coba akan disaksikan pula Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, tiga kepala staf angkatan, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan beberapa anggota Komisi I DPR.

Uji coba itu juga merupakan pertanggungjawaban TNI kepada publik.
(S037)