Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan sertifikasi sebanyak 23.652 bidang tanah Barang Milik Negara (BMN) sejak Januari hingga 24 November 2021.

"Target tahun ini 26.790 bidang tanah, jadi sedikit lagi akan beres untuk tahun 2021," ungkap Direktur BMN DJKN Kemenkeu Encep Sudarwan dalam media briefing di Jakarta, Jumat.

Dengan demikian, secara keseluruhan total capaian BMN yang telah disertifikasi sejak 2013 hingga 2021 mencapai 59.719 bidang tanah.

Baca juga: DJKN: Optimalisasi aset negara tingkatkan pendapatan negara

Ia memaparkan realisasi dan target BMN yang disertifikasi terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan target pada 2013 sebesar 2.000 bidang tanah dengan realisasi 1.237 bidang, kemudian pada 2014 realisasi sertifikasi tercatat 3.483 dari target lima ribu bidang tanah.

Kemudian, pada 2015 realisasinya 4.490 dari target lima ribu bidang tanah, pada 2016 realisasinya 3.260 dari target 3.350 bidang, pada 2017 realisasinya adalah 3.912 atau melewati target sebanyak 3.729 bidang,

Begitu pula di 2018 realisasinya sebanyak 4.915 bidang dari target 3.100, di 2019 realisasi BMN yang disertifikasi sebanyak 6.900 dari target 6.787 bidang tanah, serta pada 2020 ada 7.870 bidang yang disertifikasi dari target 6.921.

Baca juga: Kemendagri raih penghargaan Pengelolaan Barang Milik Negara

"Sekarang targetnya sekitar 26 ribu atau empat kali lipat, karena kami ditugaskan untuk terus bekerja membereskan sertifikat," kata Encep.

Dengan pengurusan sertifikat BMN, ia berharap aset negara yang memiliki nilai tinggi bisa diamankan.

Untuk tahun 2022, ditargetkan seluruh bidang tanah BMN bisa disertifikasi, sehingga akan disusun peta jalan sertifikasinya.

Baca juga: Kemenkeu sebut barang milik negara di 51 K/L telah diasuransikan

Baca juga: DJKN: Nilai pokok lelang capai Rp101,09 triliun dalam 5 tahun terakhir