Kuta (ANTARA News) - Setelah vakum hampir lima tahun, Sanghyang Band, salah satu grup musik Pulau Dewata optimis bisa menjual ribuan copy album terbaru "Ulian Iloeh" yang dirilis pada Senin malam.

"Kami merasa optimis bisa menjual habis sampai 1.000 keping kaset dari album kedua itu, karena mengandalkan jaringan yang telah dibina cukup lama," kata Adi Kusuma Dewi, manager Sanghyang Band, disela-sela acara peluncuran album yang berjudul "Ulian Iloeh" di Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Dia menjelaskan, jaringan itu melalui beberapa radio lokal yang berada di luar Kabupaten Badung, seperti Jembrana, Karangasem dan Kota Denpasar.

Bahkan, ia mengemukakan, ada salah satu lagu dari band yang mengusung musik alternatif berbahasa Bali itu, cukup sering diputar di salah satu radio di Kota Negara dan selalu banyak permintaannya.

"Kami memproses album baru itu selama enam bulan, dan menghasilkan sembilan lagu yang diharapkan bisa menarik perhatian masyarakat Pulau Dewata," ujarnya.

Sementara itu, Rah Alit, vokalis Sanghyang Band, mengatakan bahwa sebelum album tersebut diluncurkan, dia bersama rekan-rekannya telah menyiapkan tiga video klip dari tiga lagu unggulan.

"Tiga lagu pilihan yang telah kami buat video klipnya, yakni 'Ulian Iloeh', 'Mengantiang Tresna' dan 'Ampurayang Adi'," katanya, sebelum tampil di hadapan puluhan penggemarnya.

Dari tiga video klip itu, tambahnya, salah satunya telah ditayangkan di salah satu televisi swasta lokal selama beberapa bulan.

Dia mengatakan, sebelum merilis album, grupnya sempat tidak ada kegiatan hampir beberapa tahun karena terjadi pergantian beberapa personel yakni vokalis dan bass. Selain pergantian personel, ada penambahan anggota yakni pemain keyboard.

Personel dari grup tersebut adalah Rah Alit (vokalis), Ady Sanjaya (gitar), Kadek Basted (bas), B`jay (drum) dan Made Rusmita (keyboard).

"Kami merasa optimis bisa diberi tempat oleh para penggemar musik di Bali. Kami berharap masyarakat bisa menerima lagu-lagu yang ada dalam album tersebut," ujarnya.