Pengunjukrasa Newmont Sebagian Besar PNS
18 April 2011 17:31 WIB
Pengunjukrasa di pintu masuk kawasan PT Newmont Nusa Tenggara, yang diperkirakan berjumlah 600 orang, sebagian besar dari kalangan pegawai negeri sipil, kata Manajer Humas Newmont Nusa Tenggara H Kasan Mulyono (FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi)
Mataram (ANTARA News) - Pengunjukrasa di pintu masuk kawasan PT Newmont Nusa Tenggara, yang diperkirakan berjumlah 600 orang, sebagian besar dari kalangan pegawai negeri sipil, kata Manajer Humas Newmont Nusa Tenggara H Kasan Mulyono.
"Sebagian besar pengunjuk rasa adalah pegawai negeri sipil (PNS) termasuk sejumlah camat," kata Kasan dalam siaran persnya kepada ANTARA di Mataram, Senin petang.
Unjuk rasa menuntut pembelian tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat itu akhirnya memicu bentrokan fisik.
Kasan mengatakan pihak kepolisian berhasil melokalisasi pengunjuk rasa di lokasi yang aman, yakni di area parkir bekas kantor Community Development (Comdev) sehingga karyawan dan kendaraan dapat masuk dan melewati jalan umum dengan leluasa.
"Sekitar pukul 11.00 WITA sejumlah pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu dan berusaha menerobos barikade polisi. Polisi kemudian menggunakan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk menghalau massa," katanya.
Bentrokan fisik antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa itu mengakibatkan lima orang terluka, di antaranya seorang anggota polisi terluka di kepala dan terpaksa dijahit.
"Sebanyak empat pengunjuk rasa menderita cedera ringan dan dirawat di Puskesmas Maluk," katanya.
Menurut dia, polisi selanjutnya mengizinkan para pengunjuk rasa melanjutkan aksi sepanjang dilakukan dengan damai. "Saat ini unjuk rasa masih berlangsung, namun jalan akses menuju kawasan tambang tetap berfungsi," katanya.
Meski unjuk rasa masih berlangsung hingga petang, tidak berdampak pada operasional PTNNT. "Operasional tambang tetap berjalan normal," kata Kasan.
(M025/E005/S026)
"Sebagian besar pengunjuk rasa adalah pegawai negeri sipil (PNS) termasuk sejumlah camat," kata Kasan dalam siaran persnya kepada ANTARA di Mataram, Senin petang.
Unjuk rasa menuntut pembelian tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat itu akhirnya memicu bentrokan fisik.
Kasan mengatakan pihak kepolisian berhasil melokalisasi pengunjuk rasa di lokasi yang aman, yakni di area parkir bekas kantor Community Development (Comdev) sehingga karyawan dan kendaraan dapat masuk dan melewati jalan umum dengan leluasa.
"Sekitar pukul 11.00 WITA sejumlah pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu dan berusaha menerobos barikade polisi. Polisi kemudian menggunakan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk menghalau massa," katanya.
Bentrokan fisik antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa itu mengakibatkan lima orang terluka, di antaranya seorang anggota polisi terluka di kepala dan terpaksa dijahit.
"Sebanyak empat pengunjuk rasa menderita cedera ringan dan dirawat di Puskesmas Maluk," katanya.
Menurut dia, polisi selanjutnya mengizinkan para pengunjuk rasa melanjutkan aksi sepanjang dilakukan dengan damai. "Saat ini unjuk rasa masih berlangsung, namun jalan akses menuju kawasan tambang tetap berfungsi," katanya.
Meski unjuk rasa masih berlangsung hingga petang, tidak berdampak pada operasional PTNNT. "Operasional tambang tetap berjalan normal," kata Kasan.
(M025/E005/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: