Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Hengki Haryadi mengaku miris perwira menengah (pamen) Kepolisian dikeroyok oleh massa Pemuda Pancasila (PP) saat unjuk rasa di depan Gedung DPR/DPD/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis.
Hengki menegaskan, dirinya bersahabat dengan Ketua Pemuda Pancasila MPC Jakarta Pusat Royan Chalifah.
"Jujur saja, saya miris, saya bersahabat dengan Ketua PP Jakpus, tetapi anggota kami justru dianiaya oleh rekan-rekan ini," kata Hengki saat meluapkan amarahnya di atas mobil komando PP.
Hengki mengatakan, Kepala Bagian Operasional (KBO) Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali sebagai anggota yang berperan dalam pengamanan aksi, justru dipukuli dan dikeroyok oleh anggota PP.
Padahal, selama berjalannya aksi, aparat Kepolisian tidak melakukan penghalauan atau kekerasan terhadap massa.
"Kami yang melayani rekan-rekan, justru dipukuli, dikeroyok. Apakah ini tujuan rekan-rekan datang kemari? Pamen kami luka-luka. Apakah kami tadi keras sama Anda? Apa menghalangi kegiatan saudara?" kata Hengki geram.
Baca juga: 15 anggota Pemuda Pancasila jadi tersangka demonstrasi anarkis
Baca juga: Dirlantas Polda Metro marah anggotanya dipukuli oleh Pemuda Pancasila
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan AKBP Dermawan Karosekali mengalami luka robek dan pendarahan yang cukup besar di kepala bagian belakang.
"(Dengan) Senjata tajam, itu diserang. Kemudian kepala bagian belakang mengalami luka robek dan pendarahan yang cukup besar. Harus mendapat beberapa jahitan," kata Zulpan.
Saat ini, anggota sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani perawatan intensif.
Baca juga: Polisi sita peluru tajam saat tangkap anggota Pemuda Pancasila
Baca juga: Anggota DPR desak Kemendagri tertibkan ormas kerap terlibat bentrokan
Kapolres Jakpus miris perwira dikeroyok massa Pemuda Pancasila
25 November 2021 20:51 WIB
Massa Pemuda Pancasila (PP) melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR/DPD/MPR, Jakarta, Kamis (25/11/2021). ANTARA/Handout/aa.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: