Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh memastikan kesiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2010/2011 dengan mengunjungi sejumlah sekolah, yakni Rayon 10 SMA 70 Jakarta, Sekolah Luar Biasa Santi Rama dan SLB Negeri 1 Lebak Bulus, Senin pagi.

"Alhamdulillah, pukul setengah enam tadi sudah kita cek. Seluruh kepala sekolah yang ada di bawah naungan koordinasi SMA 70 Jakarta sebagai rayon ini sudah siap untuk mengambil berkas-berkas yang akan diujikan pagi ini," kata Mendiknas di SMA 70 Jakarta, Senin.

Mendiknas meminta agar UN dilaksanakan dengan penuh dedikasi tidak menyimpang dari Prosedur Operasi Standar (POS).

"Awasi dan jaga dengan betul. Mohon selalu diingatkan kepada pengawas untuk memantau jangan sampai ada anak didik yang lupa (menuliskan) nama dan kode soal," katanya kepada panitia UN.

UN hari pertama jenjang SMA/MA mengujikan dua mata pelajaran. Ujian dimulai pukul 08.00-10.00 mata pelajaran diujikan Bahasa Indonesia, selanjutnya, ujian dimulai pukul 11.00-12.00 masing-masing mengujikan mata pelajaran Biologi untuk Program IPA, Sosiologi (IPS), Sastra Indonesia (Bahasa), dan Fikih (Keagamaan). Sementara pada jenjang SMK/SMALB satu mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia.

Mendiknas mengatakan mata pelajaran Bahasa Indonesia diujikan pertama kali karena ingin meletakkannya sebagai mata pelajaran pokok. "Bahasa Indonesia adalah materi yang sangat penting sebagai bagian dari kebangsaan kita. Oleh karena itu diujikan pertama kali," ujarnya.

Terkait pengamanan UN, Mendiknas mengatakan, pelaksanaan UN dawasi baik oleh dinas pendidikan, pemantau independen, dan kepolisian. "Semua Insya Allah lancar," katanya.

Mendiknas menjelaskan, UN merupakan bagian perjalanan dan pintu utama untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau masuk ke dunia kerja. "Mereka tidak akan bisa masuk ke perguruan tinggi kalau tidak melewati ini (UN)," katanya.

Menjawab pertanyaan wartawan terkait siswa SMA, yang mengungsi akibat bencana banjir di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Mendiknas mengatakan, mereka akan diusahakan dapat mengikuti ujian pada hari ini, tetapi jika tidak bisa maka diberikan kesempatan mengikuti Ujian Susulan pada 25-28 April mendatang.

"Kita semua tidak ingin ada banjir, tetapi pada saat kejadian seperti itu hak anak-anak jangan sampai kita rugikan. Oleh karena itu, diberikan kesempatan Ujian Susulan," katanya.

Kepala Sekolah SMA 70 Jakarta, selaku Ketua Panitia UN Rayon 10, Sudirman Bur menyampaikan, UN di Rayon 10 diikuti sebanyak 3.719 peserta dari 30 sekolah. Jumlah peserta Program IPA sebanyak 1.853 siswa terdiri atas 689 laki-laki dan 1.164 perempuan. Adapun peserta Program IPS sebanyak 1.821 terdiri atas 893 (L) dan 929 (P). Sementara peserta Program Bahasa sebanyak 45 terdiri atas 17 (L) dan 28 (P).

Sebanyak lima sekolah di Rayon 10 merupakan sekolah inklusi yang menyertakan peserta didik berkebutuhan khusus, yakni SMAN 66, SMAN 82, SMA Darul Ma`arif, SMA Cendrawasih I, dan SMA PGRI 3.
(*)