Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi melemah 10 poin menjadi Rp8.670 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp8.660, karena pada awal perdagangan melepas rupiah.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, Senin mengatakan, posisi rupiah sepanjang pekan lalu berada dalam kisaran sempit suatu saat naik dan turun.

Koreksi harga yang terjadi pada Senin ini dinilai merupakan hal yang wajar, katanya.

Peluang rupiah untuk naik mencapai Rp8.600 per dolar cukup besar. Koreksi yang terjadi saat ini kemungkinan Bank Indonesia (BI) berusaha menahannya.

BI menginginkan rupiah tidak terlalu cepat mencapai ke level Rp8.600 per dolar, meski kenaikan rupiah dinilai tidak menggerus pendapatan Indonesia dari ekspor, katanya.

Pasar uang Indonesia, lanjut dia masih positif apalagi fundamental ekonomi dinilai baik seperti cadangan devisa yang terus meningkat hingga mencapai 112 miliar dolar AS.

Karena itu rupiah memang masih berpeluang untuk naik lagi, namun kapan kenaikan itu terjadi hingga mencapai Rp8.600 per dolar sulit diperkirakan.

"Kami optimis apabila pasar eksternal positif akan mendorong pelaku asing kembali bermain di pasar domestik melakukan aksi beli rupiah dan saham maka mata uang Indonesia akan mengalami kenaikan yang cukup berarti," tuturnya.
(*)