Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan berakhir mendekati level terendah satu minggu pada Kamis, setelah risalah pertemuan terakhir Federal Reserve AS mengungkapkan kecenderungan hawkish, sementara kenaikan suku bunga dan peningkatan perkiraan inflasi tahun 2022 oleh bank sentral Korea mendukung spekulasi untuk pengetatan lebih lanjut.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup 14,02 poin atau 0,47 persen lebih rendah menjadi 2.980,27 poin, memperpanjang penurunan untuk ke sesi ketiga berturut-turut.

Raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,47 persen dan 1,67 persen, memimpin kerugian, sementara pembuat baterai LG Chem juga melemah 1,07 persen.

Bank sentral Korea Selatan (BoK) menaikkan suku bunga dan secara tajam merevisi prospek inflasi untuk tahun depan menjadi 2,0 persen pada Kamis, karena kekhawatiran tentang meningkatnya utang rumah tangga dan harga-harga konsumen.

Itu terjadi setelah kenaikan suku bunga di Selandia Baru, kedua kalinya dalam dua bulan, dan beberapa pembuat kebijakan Fed mengatakan mereka akan terbuka untuk mempercepat program pembelian obligasi mereka dan menaikkan suku bunga jika kesengsaraan inflasi berlanjut.

"Nada hawkish dalam risalah Fed dan pencalonan kembali Ketua Fed Jerome Powell yang memperkuat dolar memiliki dampak yang tidak menguntungkan di pasar negara berkembang," kata analis Bookook Securities, Lee Won.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 94,4 miliar won (79,34 juta dolar AS) papan utama.

Won berakhir pada 1.190,2 per dolar di platform penyelesaian transaksi di dalam negeri, 0,31% lebih rendah dari penutupan sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip di 1.189,9, turun 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya tercatat di 1.190,6.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,24 poin menjadi 108,64. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan turun 3,2 basis poin menjadi 2,362 persen.

Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh tertekan kekhawatiran kenaikan suku bunga
Baca juga: Saham Korea Selatan berakhir merosot, jelang keputusan bank sentral AS
Baca juga: Saham Korea Selatan menguat didukung data ekspor yang optimis