Kuala Lumpur (ANTARA) - Komite Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) mengingatkan pengguna telepon seluler 3G di Malaysia agar segera beralih ke 4G sebelum jaringan internet 3G di Malaysia dihentikan sepenuhnya pada 31 Desember 2021.

"Ini supaya layanan telekomunikasi mereka tidak terdampak yang akan menyebabkan mereka ketinggalan dalam gelombang digital," ujar pernyataan pers MCMC di Putrajaya, Kamis.

Pengguna yang masih memiliki kartu SIM yang hanya mendukung jaringan 3G disarankan segera menghubungi penyedia layanan terdekat untuk meningkatkannya ke 4G agar terhindar dari kesulitan penggunaan.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa penghentian jaringan 3G dilakukan seiring dengan usaha pemerintah untuk meningkatkan layanan jalur lebar (broadband) yang lebih menyeluruh dan berkualitas tinggi di bawah inisiatif Infrastruktur Program Jalinan Digital Negara (JENDELA).

"Ini bertujuan agar pengguna spektrum yang ada bisa menguatkan jaringan 4G serta memudahkan penyedia jaringan meningkatkan ketersambungan digital dan memberikan pengalaman 4G yang lebih baik dan menarik kepada pelanggan," katanya.

Peningkatan kualitas itu diharapkan akan menghasilkan kecepatan data yang lebih tinggi dan kestabilan jaringan.

"Pelanggan akan dapat melayari internet, video streaming dan menikmati lain-lain layanan dengan lebih baik dan lancar," katanya.

Hingga 30 September 2021, sebanyak 94,03 persen kawasan berpenduduk mempunyai akses 4G, dengan layanan jalur lebar seluler pada kecepatan 31,34 megabit.

Para penyedia layanan, yakni Celcom xiata Berhad, Digi Telecommunications Sdn Bhd, Maxis Berhad, Telekom Malaysia Berhad dan U Mobile Sdn Bhd, telah berhasil melakukan migrasi 1,2 juta pelanggan ke 4G.

MCMC meminta masyarakat dan perusahaan-perusahaan memanfaatkan inisiatif pemerintah dalam membantu peralihan ke jaringan 4G sebaik mungkin agar dapat menikmati keterhubungan jalur lebar yang lebih baik dan lancar.

Baca juga: Malaysia akhiri layanan 3G pada 2021

Baca juga: Persiapan pelaksanaan 5G di Malaysia alami kemajuan


Menparekraf sebut teknologi 5G dukung pengembangan pariwisata