Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan lokasi ajang balap mobil listrik Formula E pada 2022 bukan ditentukan oleh Presiden Joko Widodo.

"Tidak ada. Loh, masa' lokasi (ditentukan) Presiden, ya tidaklah. Lokasi kok urusan Presiden," kata Anies usai rapat terkait libur Natal dan Tahun Baru di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Anies menambahkan, untuk lokasi pelaksanaan Formula E nantinya ditentukan oleh tim dari Formula E Operation (FEO), Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menampik bahwa dirinya akan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo terkait lokasi Formula E yang rencananya diadakan Juni 2022.

Anies kemudian meminta IMI untuk menyampaikan klarifikasi terkait informasi tersebut.

"Saya tadi sudah minta. Nanti IMI akan melakukan klarifikasi soal ini. Masa' soal lokasi ke Presiden," kata Anies.

Hingga saat ini belum ada informasi terbaru terkait lokasi pasti ajang balap mobil listrik Formula E itu.

Saat ini, tim dari FEO sudah berada di Jakarta untuk melakukan survei lokasi yang bakal dijadikan arena balap mobil listrik itu.

Baca juga: Stafsus Mensesneg: Formula E ranah Pemprov Jakarta
Baca juga: Jakpro siap berkolaborasi sukseskan Formula E Jakarta 2022


Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo saat konferensi pers di Black Stone Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11) malam mengatakan Presiden Jokowi yang bakal memutuskan lokasi untuk dijadikan sirkuit balap mobil listrik atau Formula E.

Bambang menyebutkan ada tiga opsi lokasi untuk menggelar Formula E di Jakarta Utara dan dua opsi di Jakarta Pusat.

Senada dengan Bambang, Chief Championship Officer sekaligus Co-founder Formula E Alberto Longo juga menyebutkan Presiden Jokowi yang akan memutuskan lokasi Formula E.

Alberto Longo mengatakan, sampai saat ini lokasi sirkuit Formula E di Jakarta belum ditentukan, karena penentuan ini bukan hal mudah.

"Banyak pilihan bagus, ada lima lokasi berbeda di luar area terlarang, ada banyak hal teknis. Kami akan lakukan kunjungan ke lima lokasi ini sebelum diumumkan," katanya.

Menurut dia, sebelum Natal lokasinya sudah diumumkan. "Kami akan mengajukan proposal ke Presiden Indonesia, beliaulah yang akan mengambil keputusan," ujar Longo.