Cirebon (ANTARA News) - Sesepuh Kasultanan Kanoman Pangeran Raja Mochamad Saladin mengatakan, pihaknya membenarkan kalau MS (Muchammad Syarief, 31) terduga pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz-Zikro di Markas Polisi Resor (Mapolres) Kota Cirebon masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Keraton Kanoman.

Kepada wartawan di Cirebon, Minggu malam (17/4), Saladin mengatakan, MS merupakan putra dari Ratu Srimulat (56) yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Keraton Kanoman.

Diakui dia, kendati salah satu kerabatnya diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri yang menewaskan dirinya dan melukai sekitar 30 orang itu, pihak Keraton Kanoman menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada aparat kepolisian.

"Dimata hukum, semua warga negara sama. Bila memang benar MS terbukti pelakunya, kami serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum," papar Pangeran Raja Mochamad Saladin yang juga kakak dari Sultan Kanoman XII Muhammad Emirrudin.

Menuru dia, semua dampak persoalan hukum seluruh kerabat keraton yang dilakukan secara pribadi merupakan tanggung jawab personel. "Keberadaan keraton tidak sepenuhnya bisa dikaitkan untuk ikut memikul tanggung jawab tersebut. Namun kami tetap merasa prihatin bila ada kasus-kasus hukum yang menimpa anggota kerabat keraton," tukasnya.

Pelaku aksi bom bunuh diri mulai memperoleh titik terang. Pelaku diduga bernama Muchammad Syarief (31), warga Gang Rara Kuning II, RT 03/ RW 6, Kampung Astanagarib Utara, Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Namun demikian hingga kini pihak kepolisian setempat masih mendalami dugaan keterlibatan anggota keluarga keraton tersebut. (ANT/K004)