Mahasiswi IPB Sudah Tiga Hari Menghilang
17 April 2011 21:33 WIB
Melinda Fitriana (24) mahasiswi program Pasca Sarjana Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak Jumat (15/4) malam hingga saat ini (Minggu, 17/4) belum diketahui keberadaannya (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Melinda Fitriana (24) mahasiswi program Pasca Sarjana Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak Jumat (15/4) malam hingga saat ini (Minggu, 17/4) belum diketahui keberadaannya.
Orang tua Fitri, Sapto Hartoyo yang dihubungi antaranews.com di Jakarta, Minggu malam, mengatakan, ia terakhir kontak anaknya pada Kamis (14/4) melalui telpon. "Saya terakhir kontak pada hari Kamis siang untuk janjian menjemput dia hari Jumat," katanya.
Namun, pada Jumat ketika Sapto menjemput anak keduanya yang kos di Wisma Fio, Darmaga Bogor, ia sudah tidak menemukan anaknya. Sapto kemudian menunggu sambil berusaha menghubungi telpon genggam Fitri.
"Saya mencoba menelpon dia, tapi telponnya sudah tidak bisa dihubungi lagi," kata Sapto yang selama ini selalu menjemput anaknya setiap Jumat sore.
Sapto kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat dan juga ke Polres Bogor. Ia juga berusaha mencari tahu dari teman-teman kampus Fitri.
Dari upayanya itu, ada informasi bahwa salah satu rekan Fitri berupaya untuk menemuinya pada Kamis malam. "Temannya ada yang datang untuk ketemu di kos Fitri Kamis malam, tapi Fitri tidak mau menemui," katanya.
Informasi terakhir yang diterima keluarga adalah dari seorang supir bis yang melihat ciri-ciri menyerupai Fitri. Menurut Sapto, sopir bus tersebut menelpon dirinya dan menginformasikan bahwa ada seorang wanita yang naik bis-nya dan turun di Kampung Rambutan. Wanita tersebut, katanya, tidak mampu untuk membayar seluruh ongkos bis tersebut.
Selain itu, Sapto juga mendapatkan informasi bahwa sinyal telpon genggam anaknya sempat tertangkap sedang berada di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
(B010)
Orang tua Fitri, Sapto Hartoyo yang dihubungi antaranews.com di Jakarta, Minggu malam, mengatakan, ia terakhir kontak anaknya pada Kamis (14/4) melalui telpon. "Saya terakhir kontak pada hari Kamis siang untuk janjian menjemput dia hari Jumat," katanya.
Namun, pada Jumat ketika Sapto menjemput anak keduanya yang kos di Wisma Fio, Darmaga Bogor, ia sudah tidak menemukan anaknya. Sapto kemudian menunggu sambil berusaha menghubungi telpon genggam Fitri.
"Saya mencoba menelpon dia, tapi telponnya sudah tidak bisa dihubungi lagi," kata Sapto yang selama ini selalu menjemput anaknya setiap Jumat sore.
Sapto kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat dan juga ke Polres Bogor. Ia juga berusaha mencari tahu dari teman-teman kampus Fitri.
Dari upayanya itu, ada informasi bahwa salah satu rekan Fitri berupaya untuk menemuinya pada Kamis malam. "Temannya ada yang datang untuk ketemu di kos Fitri Kamis malam, tapi Fitri tidak mau menemui," katanya.
Informasi terakhir yang diterima keluarga adalah dari seorang supir bis yang melihat ciri-ciri menyerupai Fitri. Menurut Sapto, sopir bus tersebut menelpon dirinya dan menginformasikan bahwa ada seorang wanita yang naik bis-nya dan turun di Kampung Rambutan. Wanita tersebut, katanya, tidak mampu untuk membayar seluruh ongkos bis tersebut.
Selain itu, Sapto juga mendapatkan informasi bahwa sinyal telpon genggam anaknya sempat tertangkap sedang berada di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
(B010)
Pewarta: Bambang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
Tags: