Jakarta (ANTARA News) - Tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina sedang mempersiapkan pelaksanaan operasi terhadap Kapolres Cirebon, AKBP Herukoco, salah satu korban ledakan bom bunuh diri.

"Kami di RSPP sudah membentuk tim yang terdiri dari sepuluh orang di antaranya dokter bedah toraks, umum, jantung serta internist dan saya yang di bedah saraf," kata Wakil Direktur RSPP, Dokter Bedah Saraf, Djoko Listiono Linggo di Jakarta, Minggu.

Rencana selanjutnya, Herukoco akan dirawat di ruang intensive care unit (ICU), ujarnya.

RSPP menerima rujukan Herukoco dari RS Pertamina Cirebon.

"Keadaan pasien relatif cukup baik. Memang masih ada beberapa hal yang kita tindak lanjuti di rumah sakit ini. Pasien dalam keadaan sadar, keadaan cukup baik, suhu tubuh demam 38 derajat," kata Djoko.

Tim dokter RSPP sudah melakukan evaluasi secara radiologis, ada beberapa serpihan yang tertinggal dalam tubuh pasien, di antaranya di kepala ada serpihan kecil, di telinga kiri dan kanan, daerah dada ada dua serpihan di permukaan, katanya.

"Ada satu serpihan lebih serius di jantung dan di anggota gerak juga ada di lengan kanan dan lengan kiri. Kita rencana evakuasi serpihan tadi," kata Djoko.

Serpihan logam pada jantung itu yang direncanakan akan diangkat dengan operasi bedah dada, ujarnya.

"Dari situ kita cari serpihannya, kita usahakan angkat," kata Djoko.

Tim dokter yang akan melakukan operasi terhadap Herukoco adalah, Dokter Agustian Sofian yang merupakan Dokter Bedah Toraks dan Vaskuler.

Bom bunuh diri terjadi di mesjid Al Dzikro, Mapolres Cirebon pada hari Jumat (15/4) menjelang salat Jumat pada pukul 12.30 WIB.

Saat kejadian pelaku bom berada dekat Herukoco yang melaksanakan salat berada di posisi baris kedua dari depan.

Akibat ledakan bom tersebut memakan korban luka berat dan ringan sebanyak 30 orang.
(*)