Purwokerto (ANTARA News) - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Akhmaloka Ph.D. mengatakan, pendidikan karakter dapat mengantisipasi berkembangnya paham terorisme pada generasi muda.

"Untuk mengatasi itu (terorisme), kami sebagai pendidik harus mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak mudah frustasi," katanya kepada ANTARA di sela kegiatan "Workshop Pendirian Program S3 Ilmu Biologi" di Unsoed Purwokerto, Sabtu.

Menurut dia, tidak ada orang yang setuju dengan teroris karena teror menyebarkan ketakutan dalam masyarakat.

"Teroris sebetulnya karena ketidakpuasan sehingga jadinya seperti frustasi, bunuh diri. Apalagi bomnya bunuh diri yang tidak sesuai dari sisi berbagai agama atau kepercayaan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pendidik harus mampu membangun SDM yang berkarakter baik, tahan terhadap stres, dan berwawasan jangka panjang sehingga tidak muncul letupan emosi dan kefrustasian yang akhirnya menjadi penyebar ketidaknyamanan.

Senada dengan Akhmaloka, Rektor Unsoed Purwokerto Prof. Edy Yuwono, Ph.D mengatakan, terorisme merupakan akibat, suatu bukan tujuan.

"Oleh karena itu, perlu adanya pencegahan, misalnya pembangunan karakter di antara mahasiswa dan meningkatkan kegiatan kemahasiswaan yang diarahkan untuk memahami agar tidak melakukan aksi terorisme," katanya.(*)

KR-SMT/Z003