"Saat ini normalisasi terus berjalan. Kita antisipasi menyusul mulai tingginya intensitas curah hujan yang merata di Sidoarjo," kata Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Ahmad Muhdlor Ali, Rabu.
Proses normalisasi sungai yang sudah rampung saat ini di antaranya Saluran avoer Ngingas Desa Balongtani Kecamatan Jabon, Saluran Kemasan 1 Desa Becirongengor Kecamatan Wonoayu, Saluran Purboyo Desa Jedongcangkring Kecamatan Prambon, Saluran Porong Kanal Kecamatan Tarik, dan Kali Desa Simoketawang Kecamatan Wonoayu serta belasan sungai yang saat ini masih dalam proses pengerukan.
Baca juga: Sidoarjo percepat pembangunan enam kisdam tangani banjir
Baca juga: Pemkab Sidoarjo gandeng ITS petakan penanganan banjir
Selain normalisasi sungai, Muhdlor menginstruksikan untuk menambah jumlah dan kapasitas pompa penyedot banjir di titik-titik rawan banjir, salah satunya di bawah kolong tol depan Lippo Mall yang kemarin sempat tergenang saat hujan deras.
Prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Pulau Jawa termasuk Sidoarjo akan terkena dampak Badai La Nina yang puncaknya diprediksi terjadi pada bulan Desember. Selain itu, air laut pasang atau banjir rob juga harus diantisipasi yang prediksinya juga terjadi pada bulan Desember.
Selain Dinas PUBM dan SDA, Gus Muhdlor juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo untuk siaga 24 jam. BPBD diminta merespons dengan cepat apabila melihat atau mendapatkan laporan kejadian adanya bencana. Baik itu angin puting beliung maupun bencana banjir.
Baca juga: Sidoarjo waspadai bencana hidrometeorologi tahunan
Baca juga: BMKG ingatkan potensi banjir di 25 wilayah JatimSelain normalisasi sungai, Muhdlor menginstruksikan untuk menambah jumlah dan kapasitas pompa penyedot banjir di titik-titik rawan banjir, salah satunya di bawah kolong tol depan Lippo Mall yang kemarin sempat tergenang saat hujan deras.
Prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Pulau Jawa termasuk Sidoarjo akan terkena dampak Badai La Nina yang puncaknya diprediksi terjadi pada bulan Desember. Selain itu, air laut pasang atau banjir rob juga harus diantisipasi yang prediksinya juga terjadi pada bulan Desember.
Selain Dinas PUBM dan SDA, Gus Muhdlor juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo untuk siaga 24 jam. BPBD diminta merespons dengan cepat apabila melihat atau mendapatkan laporan kejadian adanya bencana. Baik itu angin puting beliung maupun bencana banjir.
Baca juga: Sidoarjo waspadai bencana hidrometeorologi tahunan
Baca juga: Sejumlah wilayah di Sidoarjo terendam banjir