BMKG: Manggarai Barat daerah bercurah hujan sangat tinggi di November
24 November 2021 18:14 WIB
Gubernur NTT Viktor Laiskodat (kanan) saat berdiskusi dengan Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati (kiri) di Kupang, Jumat (19/11/2021). ANTARA/Ho-Biro Humas Setda Provinsi NTT.
Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo menyatakan Kabupaten Manggarai Barat masuk dalam wilayah dengan kategori hujan sangat tinggi pada November 2021.
"Manggarai Barat dan tiga kabupaten lain memiliki curah hujan yang sangat tinggi dan ada potensi terdampak bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Kabupaten Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu.
Kini delapan kecamatan di Manggarai Barat sudah memasuki musim hujan. Delapan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kuwus, Kuwus Barat, Ndoso, Welak, Lembor, Lembor Selatan, Pacar dan Macang Pacar.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat terjunkan tim siaga bencana hadapi La Nina
Dia menyebutkan kondisi tersebut masih berkaitan dengan fenomena La Nina yang akan terjadi hingga Februari 2022.
Oleh karena itu curah hujan yang tinggi harus diwaspadai dengan sikap kesiapsiagaan karena potensi hujan memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang atau angin puting beliung.
Guna mengantisipasi kemungkinan bencana yang terjadi, BMKG telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi.
Baca juga: Desa Siru Manggarai Barat bangun sarana air minum dari tenaga surya
Salah satu bentuk koordinasi telah ditunjukkan melalui kunjungan langsung Kepala BMKG Dwikorita Karnawati beserta jajaran ke Kupang untuk berkomunikasi dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat beberapa waktu lalu.
Sti pun mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dalam segala situasi. Masyarakat diminta terus memperbarui informasi terkait prakiraan cuaca melalui sosial media resmi BMKG dan para pihak kebencanaan.
Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, wilayah NTT memiliki peluang curah hujan 51-100 mm sebesar 61-100 persen.
Baca juga: BMKG ajak masyarakat pahami peta bahaya tsunami di Manggarai Barat
Umumnya wilayah NTT berada pada kategori Hari Hujan hingga Hari Tanpa Hujan (HTH) kategori sangat pendek yakni satu hingga lima hari.
Wilayah yang masih mengalami HTH kategori pendek selama enam sampai sepuluh hari yakni sekitar Kamanggih di Kabupaten Sumba Timur, Kualin di TTS, dan Oemofa di Kabupaten Kupang.
Sedangkan wilayah yang mengalami curah hujan dengan kategori sangat tinggi (lebih besar dari 300 mm) yakni sebagian besar Kabupaten Manggarai Barat, sebagian kecil Manggarai, sebagian kecil Manggarai Timur dan sebagian kecil Lembata.
Baca juga: BMKG tingkatkan pemahaman tentang informasi gempa di Manggarai Barat
"Manggarai Barat dan tiga kabupaten lain memiliki curah hujan yang sangat tinggi dan ada potensi terdampak bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Kabupaten Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu.
Kini delapan kecamatan di Manggarai Barat sudah memasuki musim hujan. Delapan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kuwus, Kuwus Barat, Ndoso, Welak, Lembor, Lembor Selatan, Pacar dan Macang Pacar.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat terjunkan tim siaga bencana hadapi La Nina
Dia menyebutkan kondisi tersebut masih berkaitan dengan fenomena La Nina yang akan terjadi hingga Februari 2022.
Oleh karena itu curah hujan yang tinggi harus diwaspadai dengan sikap kesiapsiagaan karena potensi hujan memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang atau angin puting beliung.
Guna mengantisipasi kemungkinan bencana yang terjadi, BMKG telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi.
Baca juga: Desa Siru Manggarai Barat bangun sarana air minum dari tenaga surya
Salah satu bentuk koordinasi telah ditunjukkan melalui kunjungan langsung Kepala BMKG Dwikorita Karnawati beserta jajaran ke Kupang untuk berkomunikasi dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat beberapa waktu lalu.
Sti pun mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dalam segala situasi. Masyarakat diminta terus memperbarui informasi terkait prakiraan cuaca melalui sosial media resmi BMKG dan para pihak kebencanaan.
Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, wilayah NTT memiliki peluang curah hujan 51-100 mm sebesar 61-100 persen.
Baca juga: BMKG ajak masyarakat pahami peta bahaya tsunami di Manggarai Barat
Umumnya wilayah NTT berada pada kategori Hari Hujan hingga Hari Tanpa Hujan (HTH) kategori sangat pendek yakni satu hingga lima hari.
Wilayah yang masih mengalami HTH kategori pendek selama enam sampai sepuluh hari yakni sekitar Kamanggih di Kabupaten Sumba Timur, Kualin di TTS, dan Oemofa di Kabupaten Kupang.
Sedangkan wilayah yang mengalami curah hujan dengan kategori sangat tinggi (lebih besar dari 300 mm) yakni sebagian besar Kabupaten Manggarai Barat, sebagian kecil Manggarai, sebagian kecil Manggarai Timur dan sebagian kecil Lembata.
Baca juga: BMKG tingkatkan pemahaman tentang informasi gempa di Manggarai Barat
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: