"Jadi dapat menjadi new life style for young generation atau gaya hidup baru bagi generasi muda," katanya pada acara puncak HKAN 2021 di pantai Lasiana, Kota Kupang, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa dengan tema HKAN 2021 “Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara" yang artinya memupuk kecintaan pada alam dan budaya nusantara, yang diterjemahkan sebagai "Living with nature and culture".
"Hal ini sejalan dengan pembelajaran yang diberikan di tengah pandemi COVID-19 yang sudah menimpa negeri ini dan seluruh dunia selama dua tahun terakhir ini dimana orang akan kembali ke alam," tambah dia.
Ia juga menilai bahwa pengembangan pariwisata saat ini lebih pada ke alam, sehingga suatu saat wisatawan akan lebih banyak berwisata untuk melihat keindahan alam bukan keindahan perkotaan dan lainnya.
Iapun berharap agar pelaksanaan HKAN yang sudah digelar sejak Senin (22/11) sampai pada penutupan Rabu (24/11) ini mampu memberikan manfaat bagi seluruh peserta maupun bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: KLHK ajak generasi milenial kenali keanekaragaman hayati Nusantara
Sementara itu Kepala Balai Taman Nasional (TN) Sebangau Kalimantan Tengah Andi Muhammad Kadhafi mengharapkan agar Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2021 mampu memotivasi seluruh peserta agar mampu menjaga kawasan konservasi dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar kawasan.
Disamping itu juga ujar dia, momentum HKAN itu mampu dimanfaatkan sebagai upaya memupuk kecintaan terhadap alam dengan tidak merusaknya.
"Salah satunya akan diwujudkan dalam peningkatan jumlah kelompok kemitraan konservasi bersama masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melindungi kawasan kita," ujar dia.
Baca juga: KLHK ajak milenial berperan dalam konservasi SDA
Sementara itu ditemui di tempat yang sama Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Nur Patria Kurniawan mengatakan bahwa memaknai tema peringatan tersebut secara nyata dapat dilakukan dengan melaksanakan tugas pokok dan fungsi BKSDA Kalimantan Tengah melalui kegiatan pemulihan ekosistem, pemberdayaan masyarakat, dan penyelamatan satwa.
“Hal yang terpenting juga harus melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan seperti penanaman, wisata alam, patroli pengamanan kawasan dalam hal ini masyarakat peduli api dan masyarakat mitra polisi hutan atau desa binaan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Borneo Nature Indonesia, Juliarta Bramans Ottay, mengungkapkan, pihaknya ikut dalam peserta HKAN 2021 sebagai bentuk komitmen bersama dalam upaya menyelamatkan ekosistem alam di Indonesia khususnya di hutan hujan tropis.
“Selain itu, HKAN 2021 sebagai momentum untuk membangun hubungan yang harmonis, lebih dekat, dan lebih produktif dengan para pemangku kepentingan utama di bidang pelestarian hutan di Indonesia, khususnya KLHK, BTNS, BKSDA Kalimantan Tengah, dan lembaga lain yang hadir pada acara ini,” ungkapnya.
Baca juga: APIK: Anak muda perlu turut diajak merehabilitasi mangrove
Baca juga: Upaya konservasi harus berpegang pada lima basis