Mataram (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Hamzanwadi (UNHAM) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat memperkenalkan karya berupa Self E-Monitoring (Selmo) dan Hidroponik Monitoring (Himo) dalam mendukung ekonomi hijau.

Sekretaris Tim Mahasiswa UNHAM Mirzan Agus Pratama mengatakan, karya berupa Hidroponik Monitoring (HIMO) ini merupakan inovasi hidroponik (tanaman air) berbasis IoT yang mampu memantau data yang dibutuhkan oleh hidroponik secara real time dengan kemudahan untuk mempersingkat tenaga dan waktu secara efisien.

"Teknologi Himo ini juga bisa digunakan untuk penelitian pertumbuhan tanaman dengan data yang dapat diunduh secara berkala untuk perkembangan secara akurat, yang langsung terintegrasi dengan Android System melalui Aplikasi Farm IoT," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Selasa.

Sedangkan Self E-monitoring (SELMO) untuk memonitoring pasien isolasi mandiri jarak jauh secara real time dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai transformasi data sehingga memberikan kecepatan pengiriman data dan memberikan efisien waktu dan jarak, sehingga analisa untuk pengambilan keputusan penanggulangan lebih akurat.

"Kami yakin produk yang sekarang dalam tahap riset dapat segera bisa dikembangkan dan mampu untuk dimanfaatkan," terangnya.

Selain itu, kata dia, SELMO mampu memantau suhu ruangan, suhu tubuh, BPM dan kadar oksigen. HIMO juga bisa memantau pH air, PPM, EC dan suhu air," ungkap mahasiswa semester V itu.

Baca juga: PTPN Group terapkan teknologi digital farming kelola perkebunan Baca juga: BI Gorontalo latih petani implementasikan "digital farming"


Kedua produk andalan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Hamzanwadi berbasis Internet of things (IoT) diperkenalkan dan dipresentasikan di hadapan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki saat meninjau pameran produk UMKM di STIPark NTB.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut baik karya 10 orang mahasiswa yang magang di STIPark Banyumulek Lombok Barat lewat Magang Industri Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM).

"Ini harus dikembangkan. Kita juga di sana mengembangkan farming berbasis IOT. Mahasiswa ini harus ke Semarang untuk mengembangkan risetnya supaya dapat hasil yang dapat dimanfaatkan," tegasnya.

Kegiatan pameran yang dilaksanakan STIPark NTB untuk mendorong kreativitas dan inovasi UMKM, sekaligus menjadi upaya promosi hasil karya anak-anak di NTB yang tidak kalah saingnya dengan daerah lain di Indonesia.

Barang-barang UMKM yang dipamerkan mulai dari kerajinan tangan sampai makanan ringan. Bagi pengusaha pemula, pameran ini merupakan sarana yang efektif untuk mempromosikan produknya.

Selain untuk ajang promosi, tujuan pameran ini untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat produknya. Sehingga bukan hanya membeli produk, namun setia menggunakannya.

Baca juga: Hidroponik, aktivitas bertani di lahan terbatas