"Jadi ini harus kita siapkan, tidak boleh lalai. Manajemen pengelolaan gudang harus lebih baik mulai dari manajemen, pengadaan barang, distribusi, serta penghapusan barang mesti tercatat rapi," kata Plt Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Harmensyah di Padang, Selasa.
Ia mengatakan potensi bencana di Sumbar sangat tinggi karena itu manajemen logistik sangat diperlukan agar distribusi yang cepat, tepat, dan cukup ketika terjadi situasi darurat bencana.
"Jadi pencatatannya harus jelas. Barang di gudang jangan kedaluwarsa, kalau terjadi bencana segera disalurkan, jangan sampai menahan atau menunda-nunda distribusi," ujarnya.
Baca juga: Megawati membuka pelatihan manajemen bencana Baguna PDIP
Baca juga: BNPB meningkatkan kapasitas fasilitator daerah
Menurutnya, personel BPBD yang tangguh bukan hanya dari persiapan fisik. Namun juga tangguh dari logistik, peralatan, dan kebutuhan dasar, seperti pakaian, lauk-pauk, pangan, dan lainnya.
"Stok minimum di daerah harus selalu ada, jadi bila diperlukan bisa cepat disalurkan, dan peralatan harus berfungsi dengan baik," ujar Harmensyah.
Baca juga: Kemenpar sosialisasikan manajemen krisis untuk mitigasi bencanaMenurutnya, personel BPBD yang tangguh bukan hanya dari persiapan fisik. Namun juga tangguh dari logistik, peralatan, dan kebutuhan dasar, seperti pakaian, lauk-pauk, pangan, dan lainnya.
"Stok minimum di daerah harus selalu ada, jadi bila diperlukan bisa cepat disalurkan, dan peralatan harus berfungsi dengan baik," ujar Harmensyah.
Selain itu, untuk mengetahui "kekuatan" logistik, BPBD di daerah harus mampu bersinergi dengan semua pihak. Mulai dari PMI, Basarnas, Dinsos, Bulog, TNI, Polri, dan institusi lainnya.
"Sebab daerah kita ini tinggi potensi bencana, dan menanggulangi bencana tidak bisa sendiri, mesti kolaborasi dengan banyak pihak," tambahnya.
Pernyataan serupa disampaikan Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Nadhira Seha Nur.
"Melalui pembekalan ini, kita akan teliti, dan menjaga kualitas gudang makin lebih baik," katanya.
Baca juga: Pakar: Miliki manajemen risiko bencana untuk pembangunan berimbang
"Sebab daerah kita ini tinggi potensi bencana, dan menanggulangi bencana tidak bisa sendiri, mesti kolaborasi dengan banyak pihak," tambahnya.
Pernyataan serupa disampaikan Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Nadhira Seha Nur.
"Melalui pembekalan ini, kita akan teliti, dan menjaga kualitas gudang makin lebih baik," katanya.
Baca juga: Pakar: Miliki manajemen risiko bencana untuk pembangunan berimbang
Baca juga: Presiden: Tingkatkan kapasitas manajemen penanggulangan bencana BMKG
Selain itu, kata Nadhira, pembekalan ini dilakukan agar bisa memilih barang atau logistik di gudang. Terutama agar tidak adanya barang-barang logistik yang kedaluwarsa dan mubazir.
"Ketersediaan logistik harus selalu dicek, biar tahu jumlah yang masuk, jumlah distribusi, dan sisa, agar tak ada yang kedaluwarsa," tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur sangat berterima kasih adanya pembekalan ini. Dengan harapan bisa menambah ilmu dalam pengelolaan pergudangan.
"Kita sangat bersyukur atas kehadiran petinggi BNPB ke BPBD Sumbar. Jadi bagi kami ini bentuk perhatian agar bisa lebih baik ke depannya," sambut Rumainur.
Pembekalan Manajemen Pergudangan tersebut berlangsung 23-25 November 2021. Pesertanya sebanyak 30 orang dari BPBD provinsi dan perwakilan BPBD kabupaten dan kota se-Sumbar.
Baca juga: Sekolah Ilmu Lingkungan UI buka prodi magister manajemen bencana
Selain itu, kata Nadhira, pembekalan ini dilakukan agar bisa memilih barang atau logistik di gudang. Terutama agar tidak adanya barang-barang logistik yang kedaluwarsa dan mubazir.
"Ketersediaan logistik harus selalu dicek, biar tahu jumlah yang masuk, jumlah distribusi, dan sisa, agar tak ada yang kedaluwarsa," tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur sangat berterima kasih adanya pembekalan ini. Dengan harapan bisa menambah ilmu dalam pengelolaan pergudangan.
"Kita sangat bersyukur atas kehadiran petinggi BNPB ke BPBD Sumbar. Jadi bagi kami ini bentuk perhatian agar bisa lebih baik ke depannya," sambut Rumainur.
Pembekalan Manajemen Pergudangan tersebut berlangsung 23-25 November 2021. Pesertanya sebanyak 30 orang dari BPBD provinsi dan perwakilan BPBD kabupaten dan kota se-Sumbar.
Baca juga: Sekolah Ilmu Lingkungan UI buka prodi magister manajemen bencana