Dirlantas Polda Metro: penyekatan arus mudik tugas terberat
23 November 2021 18:42 WIB
Personel kepolisian dan Dinas Perhubungan membuka pembatas jalan penyekatan di kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta, Rabu (11/8/2021). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menghapus penyekatan di 100 titik Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) menyusul pemberlakuan uji coba kebijakan ganjil-genap di Ibu Kota pada 10-16 Agustus 2021. ANTARA FOTO/ Reno Esnir/wsj. (ANTARA/RENO ESNIR)
Jakarta (ANTARA) - Direktur lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyatakan tugas melakukan penyekatan arus mudik sebagai tugas terberat di masa pandemi COVID-19.
"Masa terberat itu adalah ketika ada perintah penyekatan arus mudik. Tugas itu dua kali kita laksanakan. Kami harus menyekat 40 hari 40 malam," kata Sambodo dalam siaran langsung di Instagram @antaranewscom, Selasa.
Sambodo mengungkapkan, jajarannya harus bersiaga selama 40 hari di berbagai pos penyekatan arus mudik dan arus balik yang tersebar di berbagai titik di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).
Baca juga: Polda Metro hapus penyekatan di 100 titik Jadetabek
Tugas personel Polda Metro Jaya dalam mengamankan Jakarta pada arus mudik dan arus balik, kata dia, bahkan bertambah berat ketika harus melaksanakan pemeriksaan swab antigen kepada pemudik yang hendak kembali ke Jakarta.
"Kita swab, yang positif dibawa ke rumah sakit, itu juga selama berhari-hari," ujarnya.
Sambodo menyampaikan, ada 43 personel Ditlantas Polda Metro Jaya yang gugur saat bertugas di garda terdepan mengamankan masyarakat dari pandemi COVID-19.
"Saya dan hampir semua staf saya sudah terkena Covid-19. Saya sempat lima hari di ICU dan 20 hari di rumah sakit, tapi ini adalah risiko dari tugas sebagai anggota Polri dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara," tambahnya.
Sambodo berharap, ke depannya seluruh lapisan masyarakat semakin sadar akan pentingnya protokol kesehatan yang pada akhirnya akan mengakhiri pandemi COVID-19.
Baca juga: Petugas periksa dokumen pengendara di pos penyekatan Lampiri
Baca juga: Polisi tetap periksa STRP di pos penyekatan saat perpanjangan PPKM
"Masa terberat itu adalah ketika ada perintah penyekatan arus mudik. Tugas itu dua kali kita laksanakan. Kami harus menyekat 40 hari 40 malam," kata Sambodo dalam siaran langsung di Instagram @antaranewscom, Selasa.
Sambodo mengungkapkan, jajarannya harus bersiaga selama 40 hari di berbagai pos penyekatan arus mudik dan arus balik yang tersebar di berbagai titik di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).
Baca juga: Polda Metro hapus penyekatan di 100 titik Jadetabek
Tugas personel Polda Metro Jaya dalam mengamankan Jakarta pada arus mudik dan arus balik, kata dia, bahkan bertambah berat ketika harus melaksanakan pemeriksaan swab antigen kepada pemudik yang hendak kembali ke Jakarta.
"Kita swab, yang positif dibawa ke rumah sakit, itu juga selama berhari-hari," ujarnya.
Sambodo menyampaikan, ada 43 personel Ditlantas Polda Metro Jaya yang gugur saat bertugas di garda terdepan mengamankan masyarakat dari pandemi COVID-19.
"Saya dan hampir semua staf saya sudah terkena Covid-19. Saya sempat lima hari di ICU dan 20 hari di rumah sakit, tapi ini adalah risiko dari tugas sebagai anggota Polri dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara," tambahnya.
Sambodo berharap, ke depannya seluruh lapisan masyarakat semakin sadar akan pentingnya protokol kesehatan yang pada akhirnya akan mengakhiri pandemi COVID-19.
Baca juga: Petugas periksa dokumen pengendara di pos penyekatan Lampiri
Baca juga: Polisi tetap periksa STRP di pos penyekatan saat perpanjangan PPKM
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021
Tags: