Padang (ANTARA) - Tim pengabdian masyarakat Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas (Unand) Padang membantu penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada usaha pertanian aquaponik.

"Selama ini dalam sistem pertanian aquaponik penggunaan energi listrik cukup tinggi untuk mengoperasikan sistem pengairan dan untuk itu kami membantu pemasangan PLTS sebagai salah satu energi cadangan jika listrik padam," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Teknik Elektro Unand Aulo Phd di Padang, Selasa.

Penggunaan PLTS tersebut diterapkan pada sistem bertani aquaponik di Kebun Aquaponik Cubadak Ampo (KACA) beralamat di Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji Padang dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan skala mikro.

Ia menjelaskan aquaponik adalah usaha yang mengkombinasikan usaha perikanan dan sayuran atau tanaman lainnya. Air kolam ikan yang mengandung nutrisi untuk tanaman dialirkan ke sistem hidroponik yang ada di atasnya.

Baca juga: Unand beri sentuhan teknologi pada pembuatan songket Minang

Baca juga: Unand bantu penyediaan listrik tenaga surya untuk pondok tahfiz


"Teknologi tenaga surya atau yang sering dikenal dengan pembangkit listrik tenaga surya diterapkan sebagai sumber energi dalam mengairi hidroponik," kata dia.

Ia mengembangkan penggunaan sel surya sebagai sumber energi listrik alternatif untuk mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap energi listrik dari PLN.

Sejalan dengan itu, Ketua Jurusan Teknik Elektro Unand Dr Eng Muhammad Ilhamdi Rusydi menyampaikan selain melaksanakan pendidikan dan penelitian di kampus pihaknya juga melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi salah satu kewajiban insan pendidik.

"Jurusan Teknik Elektro Unand juga berperan aktif menerapkan keilmuan untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat, salah satunya lewat teknologi pertanian pintar yang dilaksanakan Kelompok Bidang Keahlian Kendali," kata dia

Sampaikan saat ini Teknik Elektro Unand memiliki lima kelompok bidang keahlian, yaitu Tegangan Tinggi, Sistem Tenaga, Sistem Distribusi, Telekomunikasi dan Kendali.

Sementara ketua kelompok usaha KACA Dasrial menyampaikan terima kasih dan merasakan manfaat dari penerapan teknologi PLTS ini.

Ia berharap adanya keberlanjutan program dengan implementasi sistem pemberian pakan ikan otomatis dan pemantauan kualitas PH dan aliran air di masa datang.

Menurut dia, usaha hidroponik memiliki kebutuhan tinggi terhadap ketersediaan energi listrik karena sistem pengairan menggunakan motor listrik.

"Oleh sebab itu butuh energi cadangan jika terjadi pemadam listrik oleh sumber listrik dari PLN," ujarnya.*

Baca juga: Peternakan Unand gelar program World Class Professor

Baca juga: Pusako beri empat catatan penting untuk Timsel KPU-Bawaslu