Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan geopark sebagai tujuan pariwisata.

Saat menghadiri Konferensi Nasional Geopark II, yang merupakan salah satu rangkaian acara Geopark Indonesia Summit 2021, Senin (22/11), Luhut menegaskan bahwa pada masa mendatang geopark akan menjadi magnet pariwisata nusantara dan mancanegara.

"Oleh karena itu, kita perlu mengawal konsep geopark dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2019. Kita memerlukan manajemen multi-stakeholders melalui tiga pilar, yaitu konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan atau ekonomi masyarakat di kawasan dan daerah sekitarnya," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Luhut menyebut program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) menjadi sebuah terobosan untuk membangun rasa bangga masyarakat lokal dengan wisata dalam negeri.

BBWI pun dapat disinergikan dengan pengembangan geotrail di wilayah-wilayah geopark di Indonesia. Selain sebagai lokasi wisata, pengembangan geoproduct juga akan menjadi salah satu nilai tambah yang didukung dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

"Inilah tantangan sekaligus peluang kita, bagaimana mengelola geopark sekaligus bermanfaat bagi masyarakat, secara terintegrasi," katanya.

Luhut pun mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, swasta, akademisi/peneliti, komunitas, maupun masyarakat, untuk berkolaborasi dalam melestarikan taman bumi. Masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga lingkungan supaya keindahan geopark Indonesia yang lekat dengan keunikan budaya dan keanekaragaman hayati tetap terjaga.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah UNESCO Global Geopark terbanyak di Asia Tenggara atau posisi ke-8 dari 44 negara dengan geopark sedunia yang berjumlah total 169 UNESCO Global Geopark (UGGp) sedunia.

Saat ini, Indonesia baru memiliki 13 geopark nasional dan 6 UGGp. Sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024, disebutkan bahwa salah satu targetnya adalah untuk mewujudkan 12 destinasi pariwisata global geopark sehingga penting untuk merawatnya sebagai bentuk keseimbangan konservasi lingkungan dan pemanfaatan.

Baca juga: Erick Thohir: Pengembangan geopark memberikan "multiplier effect"

Baca juga: UNESCO diharapkan segera tetapkan Global Geopark Maros-Pangkep

Baca juga: Kementerian BUMN dorong BUMN berkolaborasi rawat dan perkuat geopark