Gorontalo (ANTARA) - Realisasi belanja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menjadi yang tertinggi secara nasional tahun 2021 yakni sebesar 74,88 persen, sedangkan realisasi pendapatan di urutan dua yaitu 88,48 persen.

Capaian tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Penyerapan Anggaran Daerah Tahun 2021 secara virtual, Senin, yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta para gubernur dan bupati/wali kota se-Indonesia.

Data dari Kementerian Keuangan menyebut hingga 12 November 2021 Provinsi Gorontalo menjadi yang terbaik dalam hal realisasi anggaran yakni 74,88 persen.

Setelah Gorontalo, ada Kalimantan Selatan sebesar 73,56 persen, Banten 73,39 persen, Jawa Tengah 73,22 persen dan Lampung 73,06 persen.

Sementara untuk realisasi pendapatan, Gorontalo 88,48 persen di bawah dari Sumatera Barat 88,97 persen.

Baca juga: Mendagri minta daerah percepat realisasi belanja APBD 2021

Berikutnya ada Riau, Bali dan DI Yogyakarta masing masing 87,74 persen, 86,60 persen dan 86,49 persen.

“Hasil ini tentunya kita syukuri. Maknanya bahwa keuangan kita untuk belanja bisa terserap dengan baik. Ekonomi di daerah berputar dan pembangunan berjalan baik,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Gubernur menilai realisasi anggaran sangat penting bagi daerah yang menggantungkan ekonomi dari APBD seperti Gorontalo, karena ekonomi masyarakat lebih besar digerakkan dari belanja pemerintah.

“Hampir setiap bulan realisasi ini kita evaluasi terus, Alhamdulillah progresnya sangat baik. Masih ada beberapa pekan lagi sebelum tutup buku, semoga bisa maksimal,” katanya.

Selain menekankan aspek realisasi belanja dan pendapatan, ia juga mengingatkan tentang pelaporan keuangan yang baik dan benar.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan percepat realisasi APBN dan APBD