KSK Insurance prediksi asuransi umum tumbuh hingga 11 persen di 2022
22 November 2021 17:40 WIB
Direktur KSK Insurance Indonesia Suharjo Lumbanraja dalam acara BeritaSatu Economic Outlook 2022 secara daring di Jakarta, Senin (22/11/2021). (ANTARA/Agatha Olivia)
Jakarta (ANTARA) - PT KSK Insurance Indonesia memperkirakan pertumbuhan asuransi umum akan mencapai sembilan persen hingga 11 persen pada tahun 2022, seiring dengan ekonomi Indonesia yang kemungkinan akan tumbuh 5,2 persen sampai dengan 5,5 persen.
"Perkembangan asuransi umum memang sangat terkait dengan kondisi ekonomi," ujar Direktur KSK Insurance Indonesia Suharjo Lumbanraja dalam acara BeritaSatu Economic Outlook 2022 secara daring di Jakarta, Senin.
Hal tersebut terlihat dari perkembangan asuransi umum pada tahun-tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2019 tumbuh 14 persen karena ekonomi meningkat lima persen, begitu pula saat ekonomi domestik terkontraksi 2,07 persen pada 2020 asuransi pun tercatat minus empat persen.
Menurutnya, asuransi kendaraan bermotor menjadi salah satu jenis asuransi umum yang akan menopang pertumbuhan di tahun 2022, mengingat bisnis tersebut menjadi paling prospektif karena adanya insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) dari pemerintah dan pembebasan uang muka oleh bank sentral.
"Ini meningkatkan penjualan kendaraan bermotor hampir 69 persen dan ini tentu beri dampak positif terhadap premi asuransi kendaraan bermotor," tambah Suharjo.
Dengan demikian, asuransi kendaraan bermotor diperkirakan bertumbuh satu persen hingga lima persen pada tahun 2022.
Selain itu, ia memprediksikan asuransi kredit akan menjadi faktor utama pertumbuhan asuransi umum, yakni akan bertumbuh di rentang 20 persen sampai 25 persen, yang ditopang suku bunga kredit yang rendah.
Kemudian, asuransi properti kemungkinan bertumbuh 7,3 persen sampai sembilan persen, asuransi rekayasa 1,3 persen sampai tiga persen, dan asuransi kecelakaan dan kesehatan 5,8 persen sampai delapan persen.
"Asuransi kesehatan meningkat tinggi kemungkinan pada tahun depan karena semenjak COVID-19 kesadaran masyarakat atas jaminan kesehatan semakin meningkat," tutur Suharjo.
Baca juga: Industri asuransi percepat digitalisasi pelayanan di tengah pandemi
Baca juga: Investasi industri asuransi jiwa semester I-2021 capai Rp510,5 triliun
Baca juga: Industri asuransi jiwa catatkan total pendapatan Rp62,66 triliun
"Perkembangan asuransi umum memang sangat terkait dengan kondisi ekonomi," ujar Direktur KSK Insurance Indonesia Suharjo Lumbanraja dalam acara BeritaSatu Economic Outlook 2022 secara daring di Jakarta, Senin.
Hal tersebut terlihat dari perkembangan asuransi umum pada tahun-tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2019 tumbuh 14 persen karena ekonomi meningkat lima persen, begitu pula saat ekonomi domestik terkontraksi 2,07 persen pada 2020 asuransi pun tercatat minus empat persen.
Menurutnya, asuransi kendaraan bermotor menjadi salah satu jenis asuransi umum yang akan menopang pertumbuhan di tahun 2022, mengingat bisnis tersebut menjadi paling prospektif karena adanya insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) dari pemerintah dan pembebasan uang muka oleh bank sentral.
"Ini meningkatkan penjualan kendaraan bermotor hampir 69 persen dan ini tentu beri dampak positif terhadap premi asuransi kendaraan bermotor," tambah Suharjo.
Dengan demikian, asuransi kendaraan bermotor diperkirakan bertumbuh satu persen hingga lima persen pada tahun 2022.
Selain itu, ia memprediksikan asuransi kredit akan menjadi faktor utama pertumbuhan asuransi umum, yakni akan bertumbuh di rentang 20 persen sampai 25 persen, yang ditopang suku bunga kredit yang rendah.
Kemudian, asuransi properti kemungkinan bertumbuh 7,3 persen sampai sembilan persen, asuransi rekayasa 1,3 persen sampai tiga persen, dan asuransi kecelakaan dan kesehatan 5,8 persen sampai delapan persen.
"Asuransi kesehatan meningkat tinggi kemungkinan pada tahun depan karena semenjak COVID-19 kesadaran masyarakat atas jaminan kesehatan semakin meningkat," tutur Suharjo.
Baca juga: Industri asuransi percepat digitalisasi pelayanan di tengah pandemi
Baca juga: Investasi industri asuransi jiwa semester I-2021 capai Rp510,5 triliun
Baca juga: Industri asuransi jiwa catatkan total pendapatan Rp62,66 triliun
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: