Pelni hadirkan hutan mangrove Kampung Harapan di Kepulauan Seribu
22 November 2021 17:21 WIB
Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menerima secara simbolis 15.000 bibit mangrove dalam rangka program bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Pelni yang diserahkan oleh Vice President Akuntansi PT Pelni Affan Taufan, pada Senin (22/11). (Antara/HO/PT PELNI)
Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) meresmikan Hutan Mangrove Kampung Harapan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), pada Senin.
Hutan Mangrove Kampung Harapan Pelni diresmikan secara langsung oleh Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi bersama Vice President Akuntansi PT Pelni Affan Taufan.
Manager Humas & Kelembagaan PT Pelni, Idayu Adi Rahajeng menyampaikan bahwa program TJSL kali ini difokuskan pada pilar pembangunan lingkungan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Ada 17 tujuan dalam SDGs yang menjadi acuan kami dalam pelaksanaan program TJSL. Dalam program ini kami mengacu pada poin 13 penanganan perubahan iklim dan poin 14 menjaga ekosistem laut,” kata Idayu dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Senin.
Idayu menyampaikan, program Hutan Mangrove Kampung Harapan merupakan wujud nyata BUMN Untuk Indonesia melalui TJSL yang ditujukan untuk menunjang pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup dalam menjaga keseimbangan alam bagi generasi mendatang.
Kehadiran PT Pelni di Kepulauan Seribu tersebut merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya hadir di Pulau Sepa, Kepulauan Seribu pada tahun 2017 dengan program pemasangan instalasi revitalisasi terumbu karang.
“Tahun ini kami hadir kembali namun dengan program yang berbeda. Kami telah menyiapkan sebanyak 15.000 bibit Mangrove yang akan ditanam secara bertahap dengan memperhatikan kondisi air laut," ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan itu juga akan diikuti oleh proses monitoring dan perawatan untuk memastikan mangrove yang ditanam dapat tumbuh dan pada akhirnya dapat menunjang ekosistem di wilayah Pulau Harapan.
Ia berharap dengan hadirnya TJSL – Hutan Mangrove Kampung Harapan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan penduduk sekitar, khususnya agar ekosistem perairan dapat terus terjaga di Kepulauan Seribu.
“Mari kita bersama-sama melalui program ini menghadirkan ekosistem perairan yang baik sehingga keseimbangan alam akan terus terjaga,” pungkas Idayu.
Baca juga: Pelni perbaiki kapal persiapan angkutan Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Dua Kapal Pelni segera kembali layani rute Karimunjawa
Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu jajaki kerja sama bangun UMKM Pantai Sunrise
Hutan Mangrove Kampung Harapan Pelni diresmikan secara langsung oleh Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi bersama Vice President Akuntansi PT Pelni Affan Taufan.
Manager Humas & Kelembagaan PT Pelni, Idayu Adi Rahajeng menyampaikan bahwa program TJSL kali ini difokuskan pada pilar pembangunan lingkungan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Ada 17 tujuan dalam SDGs yang menjadi acuan kami dalam pelaksanaan program TJSL. Dalam program ini kami mengacu pada poin 13 penanganan perubahan iklim dan poin 14 menjaga ekosistem laut,” kata Idayu dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Senin.
Idayu menyampaikan, program Hutan Mangrove Kampung Harapan merupakan wujud nyata BUMN Untuk Indonesia melalui TJSL yang ditujukan untuk menunjang pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup dalam menjaga keseimbangan alam bagi generasi mendatang.
Kehadiran PT Pelni di Kepulauan Seribu tersebut merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya hadir di Pulau Sepa, Kepulauan Seribu pada tahun 2017 dengan program pemasangan instalasi revitalisasi terumbu karang.
“Tahun ini kami hadir kembali namun dengan program yang berbeda. Kami telah menyiapkan sebanyak 15.000 bibit Mangrove yang akan ditanam secara bertahap dengan memperhatikan kondisi air laut," ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan itu juga akan diikuti oleh proses monitoring dan perawatan untuk memastikan mangrove yang ditanam dapat tumbuh dan pada akhirnya dapat menunjang ekosistem di wilayah Pulau Harapan.
Ia berharap dengan hadirnya TJSL – Hutan Mangrove Kampung Harapan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan penduduk sekitar, khususnya agar ekosistem perairan dapat terus terjaga di Kepulauan Seribu.
“Mari kita bersama-sama melalui program ini menghadirkan ekosistem perairan yang baik sehingga keseimbangan alam akan terus terjaga,” pungkas Idayu.
Baca juga: Pelni perbaiki kapal persiapan angkutan Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Dua Kapal Pelni segera kembali layani rute Karimunjawa
Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu jajaki kerja sama bangun UMKM Pantai Sunrise
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: