BBPOM Bandarlampung gelar patroli siber awasi obat dan makanan
22 November 2021 17:00 WIB
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung, Sukriadi Darma, saat memberikan penjelasan, Senin (22/11/2021). ANTARA/Dian Hadiyatna
Bandarlampung (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung menggelar patroli siber untuk mengawasi peredaran obat dan makanan yang dijajakan di pasar "online".
"Kami punya deputi penindakan yang merupakan perpanjangan tangan dari Direktorat Cyber BBPOM untuk melakukan patroli siber terhadap sektor makanan dan kosmetik yang beredar secara 'online'," kata Kepala BBPOM Bandarlampung Sukriadi Darma, di Bandarlampung, Senin.
Ia pun mengakui bahwa pengawasan kosmetik dan obat-obat tradisional yang dijual secara daring memang lebih sulit diawasi dan lebih rentan disalahgunakan dibandingkan dengan makanan.
"Makanan jauh lebih gampang diawasi dibanding kosmetik atau obat-obatan tradisional dalam hal potensi disalahgunakan," katanya.
Namun, lanjut dia, berbicara kuantitas makanan yang dijual di market place jumlahnya jauh lebih banyak daripada obat dan kosmetik sehingga sebenarnya jauh lebih repot dalam mengawasi pangan.
"Sehingga kami pun terus melakukan pendampingan kepada masyarakat agar dapat membeli produk-produk yang sudah ada izin edarnya," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa apabila masyarakat menemui kejanggalan terhadap barang yang dibelinya mereka bisa melapor kepada Unit Layanan Pengaduan Konsumen BBPOM di Bandarlampung.
"Masyarakat bisa langsung melapor ke kanator Jalan Dr Soesilo Nomor 105 Pahoman atau bisa melalui media sosial IG, @BBPOMBandarlampung, Facebook dan Twitter agar segera ditindaklanjuti," kata dia.
Baca juga: Pemprov Lampung gandeng BPOM edukasi keamanan pangan 1.000 UMKM
Baca juga: Penjual garam ilegal diadili
Baca juga: BPOM Lampung temukan makanan kadaluwarsa di pasar swalayan
"Kami punya deputi penindakan yang merupakan perpanjangan tangan dari Direktorat Cyber BBPOM untuk melakukan patroli siber terhadap sektor makanan dan kosmetik yang beredar secara 'online'," kata Kepala BBPOM Bandarlampung Sukriadi Darma, di Bandarlampung, Senin.
Ia pun mengakui bahwa pengawasan kosmetik dan obat-obat tradisional yang dijual secara daring memang lebih sulit diawasi dan lebih rentan disalahgunakan dibandingkan dengan makanan.
"Makanan jauh lebih gampang diawasi dibanding kosmetik atau obat-obatan tradisional dalam hal potensi disalahgunakan," katanya.
Namun, lanjut dia, berbicara kuantitas makanan yang dijual di market place jumlahnya jauh lebih banyak daripada obat dan kosmetik sehingga sebenarnya jauh lebih repot dalam mengawasi pangan.
"Sehingga kami pun terus melakukan pendampingan kepada masyarakat agar dapat membeli produk-produk yang sudah ada izin edarnya," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa apabila masyarakat menemui kejanggalan terhadap barang yang dibelinya mereka bisa melapor kepada Unit Layanan Pengaduan Konsumen BBPOM di Bandarlampung.
"Masyarakat bisa langsung melapor ke kanator Jalan Dr Soesilo Nomor 105 Pahoman atau bisa melalui media sosial IG, @BBPOMBandarlampung, Facebook dan Twitter agar segera ditindaklanjuti," kata dia.
Baca juga: Pemprov Lampung gandeng BPOM edukasi keamanan pangan 1.000 UMKM
Baca juga: Penjual garam ilegal diadili
Baca juga: BPOM Lampung temukan makanan kadaluwarsa di pasar swalayan
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: